SANGATTA,Suara Kutim.com (15/9)
Pegawai Dinas Perhubungan dan Kominfo Kutai Timur (Kutim) yang keracunan setelah menyatap hidangan syukuran kantor, Rabu (14/9) berjumlah 20 orang, mereka mendapat perawatan intesif karena muntah dan mengeluarkan darah bahkan pinsan lebih kurang 5 jam.
Tri Agung Mugono salah korban yang sempat mengalami muntah dan mengeluarkan darah di hidung, mengaku ia sempat menikmati dua sendok makanan yang disajikan karena keburu bertugas di Bandara Tanjung Bara. “Ketika tiba dari Bandara Tanjung Bara atau dua jam kemudian merasa mual, pusing, dan badan tidak bisa digerakan lagi tiba-tiba saya sudah di RSU Kudungga,” terang Agung seraya menyebutkan muntah dan mengalami pendarahan di hidung.
Ketika dijumpai Suara Kutim.com, Kamis (15/9) siang, Pegawai Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) Dishubkominfo ini bersyukur teman – temannya yang bertugas di Bandara membawanya ke RSU Kudungga, sehingga mendapatkan perawatan cepat. “Alhamdulillah, kata perawat saya tidak sadarkan diri hampir selama 5 jam, saya bersyukur nyawa saya masih bisa tertolong,” akunya.
Pengakuan serupa juga dilontarkan sejumlah korban lainnya, kepada tim Suara Kutim.com disebutkan setelah menikmati hidangan syukuran, tiba-tiba mengalami gangguan pada tenggorakan bahkan ketika dikasih air tidak bisa masuk bahkan keluar lagi. “Bagian tenggorokannya terasa terbakar, ketika dikasih minum air mineral tidak masuk bahkan kembali keluar bersamaan dengan makanan lainnya,” kata sejumlah korban.
Keracunan massal yang terjadi di lingkungan Dinas Perhubungan dan Kominfo Kutim ini langsung membuat suasana syukuran berubah kacau, sejumlah mobil dikerahkan membawa korban ke RSU Kudungga yang berjarak sekitar 5 kilometer.
Melihat banyaknya korban datang, petugas IGD RSU Kudungga bersama tim dokter langsung bertindak menetralisirkan racun yang ada. Sehingga secara bertahap, kondisi korban mulai membaik bahkan ada diperbolehkan pulang.
Keterangan yang diidapat Suara Kutim.cm di RSU Kudungga, hingga Kamis pagi tadi, korban keracunan yang masih mendapatkan perawatan Agung dan Mega. (SK2/SK3/SK13)
