Beranda kutim KRI Ahmad Yani Bersandar di Sangatta Dikawal 3 Kapal Perang

KRI Ahmad Yani Bersandar di Sangatta Dikawal 3 Kapal Perang

0
KRI Ahmad Yani saat merapat di Pelabuhan Khusus milik PT KPC, Senin (29/2) siang tadi.

Loading

Komandan KRI Ahmad Yani Letkol (P) Slamet Haryono
Komandan KRI Ahmad Yani Letkol (P) Slamet Haryono
SANGATTA,Suara Kutim.com (29/2)
Merine Tanjung Bara hari ini mengukir sejarah, pasalnya pelabuhan khusus ini tepat pukul 11.59 Wita, Senin (29/2) menjadi tempat bersandar Kapal Republik Indonesia (KRI) Ahmad Yani (AMY). Kapal perang dengan nomor lambung 351 berlabuh di pelabuhan milik PT KPC Sangatta ini berkaitan dengan kedatangan Pangarmatim Laksmana Muda TNI Darwanto SH, M.AP pada Selasa (1/3) besok.
Kapal perang kelas fregat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Slamet Haryono dengan 165 anggota TNI-AL. Diantara prajurit TNI-AL yang dibawa KRI AMY terapat 35 personil peserta Pelatihan Pra Tugas Ambalat dan 130 kru KRI AMY. “Kedatangan KRI AMY ini ke Sangatta Kabupaten Kutai Timur setelah berpastisipasi dalam kegiatan latihan Pra Tugas Ambalat 2016 di perairan Ambalat, perbatasan Indonesia-Malaysia, selain itu mendukung kedatangan Pangarmatim Laksamana Muda TNI Darwanto,” terang Danlanal Sangatta Letkol (P) Donny Suharto.
KRI Ahmad Yani saat berlabuh di perairan Sangatta didampingi tiga kapal perang lainnya yakni KRI Tombak, KRI Kakap dan KRI Ajak. Kedatangan KRI AMY disambut suka cita warga Sangata, sehingga setelah disambut merflu yang dipimpin Danlanal Sangatta Letkol (P) Donny Suharto semua tamu diundang melihat-lihat KRI AMY. “ KRI Ahmad Yani merupakan kapal pertama kapal perang kelas perusak kawal berpeluru kendali,” terang Letkol (P) Slamet Haryono sebagai Komandan KRI AMY.
Disebutkan, KRI AMY merupakan kapal fregat bekas pakai AL Belanda yang dibeli Pemerintah Indonesia‎. Namun beberapa perlengkapan alutsistanya, terang Slamet Haryono, telah dilakukan peremajaan termasuk pemasangan sistem pertahanan rudal anti pesawat, ‎mistral ‎menggantikan sea cat. Selain itu, memiliki sistem peralatan sensor untuk perlengkapan peperangan yang diproduksi PT LEN Bandung.
Kepada wartawan, Letkol (P) Slamet Haryono menyebutkan selain memiliki peralatan sensor canggih, kapal yang ia nakhodai juga memiliki perlengkapan senjata seperti meriam utama otomelara kaliber 70 mm dan senjata anti sasaran udara dan darat. “Kapal ini juga memiliki missil anti kapal permukaan dan untuk peperangan udara yang dilengkapi meriam 12,7 mm di depan dan di belakang kapal. Perlengkapan ini merupakan perlengkapan yang memang harus ada di KRI. Berbeda dengan kapal patroli keamanan laut (Patkamla), KRI bertugas sesuai dengan kebutuhan. Pada umumnya KRI ditempatkan di perbatasan dan perairan terbuka,” beber Letkol (P) Slamet Haryono seraya mengajak kalangan wartawan melihat-melihat bagian dalam kapal.(SK-03/SK-14)