SANGATTA,Suara Kutim.com (6/12)
Pelintas Jalan A Wahab Syahrani (Pendidikan,red) kembali dikagetkan dengan penangkapan seekor buaya muara atau buaya bekatak (Crocodylus porosus). Penangkapan monster Sungai Kenyamukan Sangatta Utara ini dilakukan Mustakar, Selasa (6/12).
Hewan yang terkenal keganasannya ini ditangkap Mustakar mengunakan tali, setelah itu diangkat ke permukaan. “Saat mau subuh, saya lihat ada buaya diparit langsung saya cari tali dan ikat,” kata Muktar yang sehari-harinya nelayan.
Penemuan buaya yang belum lama ini menerkam Syahdan (17) warga Sekerat Bengalon, tentu menjadi tontonan warga masyarakat. Sepekan lalu, warga Jalan H Masdar juga dikagetkan seekor buaya sedang berjemur di tepi kolam masyarakat, hal serupa juga pernah terlihat masyarakat di folder serta kanal satu.
Banyaknya buaya menampakan diri, diduga kuat karena tempat tinggalnya telah terganggu sehingga sumber makanan habis. Buaya muara merupakan jenis buaya terbesar di dunia. Para ahli memberi nama biaya muara karena hidupnya di sungai dan dekat laut atau muara. Sebagian besar warga menyebunya buaya air asin dan buaya laut.
Meski ganas dan membahayakan manusia, buaya yang warnanay kekuning-kuningan ini dilarang ditangkap apalagi dibunuh. Informasi yang didapat Suara Kutim.com, sebaran buaya yang mampu menempuh perjalanan darat lebih 5 Km ini di Kutim antara lain Sangkima, Sangatta, Bengalon, Sangkulirang, Karangan dan Sandaran.
Sedangkan buaya yang berhasil ditangkap Muktar, berukuran 1,5 m dengan perkiraan usia 5 tahun. Dalam data yang ada, meski ukuran badannya kecil, binatang berdarah dingin ini mampu mematahkan kaki orang dewasa. “Saya akan serahkan buaya ini pemerintah,” kata Mustakar.(SK4)
