SANGATTA (13/11-2017)
Walaupun musim haji 2017 sudah berlalu, namun menurut Wakil Bupati Kutai Timur, Kasmidi Bulang, pemerintah harus mengambil pelajaran terhadap pelayanan haji kemarin agar kedepan lebih ada perbaikan-perbaikan terutama dalam permasalahan kuota jumlah calon jamaah haji di daerah.
Menurutnya, saat ini jumlah penduduk Kutim lebih dari 400 ribu jiwa dengan persentase penduduk muslim lebih dari 70 persen atau sekitar 300 ribu jiwa. “Diambil persentase tersebut maka seharusnya jumlah masyarakat kutim yang mendapatkan jatah kuota haji tahun depan menjadi 300 orang, bahkan lebih namun hanya 173 orang,” terang Kasmidi.
Terkait quota jamaah haji Kutim ini, Pemkab mengupayakan agar ada penambahan kuota, terlebih ada penentuan jumlah kuota calon jamaan haji di daerah ditetapkan berdasarkan persentase jumlah penduduk muslim di daerah.
Menurutnya, jika dasar penetapan dari pemerintah pusat bukan demikian maka pemerintah daerah juga akan mengikuti aturan yang ada. “Setiap calon jamaah haji mempunyai hak yang sama karena sama-sama menyetorkan biaya ongkos naik haji atau ONH, terlebih jika ada penambahan jumlah kuota calon haji, akan mempercepat proses keberangkatan bagi jamaah calon haji yang saat ini sudah masuk daftar tunggu sehingga tidak perlu menunggu antara 15 tahun hingga 20 tahun,” bebernya.
Evaluasi dalam pelayanan jamaah haji di daerah juga perlu diperhatikan, menurutnya dievaluasi sejak pendaftaran, pelayanan selama melakukan manasik haji hingga proses pengiriman jamaah calon haji dan pemulangan jamaah haji di daerah. “Setiap tahunnya terus ada peningkatan perbaikan-perbaikan dalam dalam upaya memberikan pelayanan bagi jamaah haji di daerah,” harapnya.(SK3)
