SANGATTA,Suara Kutim.com (12/10)
Untuk meringankan beban korban kebakaran, Pemkab Kutim mengalokasikan Rp1,3 M, meskipun dana siap tidak semua korban mendapat karena terkendala syarat yang belum dipenuhi korban.
Kepala Dinas Sosial Kutai Timur (Kutim) Aji Kifli Usman disela-sela ikut menjaga stand Pameran Pembangunan Dinas Sosial Kutim di Graha Expo Sangatta menyebutkan dana sebesar Rp1,3 M belum bisa diseragkan karena banyak korban yang belum memenuhi persyaratan adminitrasi.
Ia mengakui yang menjadi kendala terbesar korban kebakaran tidak mempunyai KTP dan kartu keluarga karena musnah terbakar sehingga harus mengurus ulang semua persyaratan. Kendala lain, ujar Kifli, jarak kediaman korban dengan Sangatta terbilang jauh sehingga kesulitan terlambat mengurus.
Meskipun terlambat melengkapi syarat adminitrasi bahkan tahun depan sekalipun baru dilengkapi, Dinas Sosial, ujar Kifli tetap memproses pembayaran santunan. “Kami harus berhati-hati juga karenanya dikonsultasikan dengan Badan Pemeriksa Keunagn yang intinya tidak masalah santunan kebakaran itu disampaikan tahun depan kalau memang tahun depan baru syaratnya lengkap,” tandasnya.
Menghindari kecurigaan atau diduga terjadi penyimpangan, semua santunan disalurkan melalui rekening bank terkecuali jauh dari Sangatta dan belum punya rekening rekening bank dapat diterima langsung. “Tidak boleh ada perwakilan atau orang lain yang bukan haknya, kalau kepala keluarganya berhalangan tetap ada kuasa penuh meski kepada anak atau istrinya,” terang Kifli.
Disebutkan, pemkab menyediakan santunan sebesar Rp10 juta bagi pemilik rumah sedangkan orang yang kontrak rumah yang terkena menerima santunan Rp5 juta perkepala keluarga.(SK-02/SK-11)
