Beranda kutim PWI Kutim Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar

PWI Kutim Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar

0
Sebagian rombongan PWI Kutim ketika berada di Makam Bung Karno di Blitar.

Loading

SANGATTA (8/2-2019)

                Untuk kali pertama, Kutai Timur (Kutim) ikut menyemarakan Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang digelar setiap tanggal 9 Februari. Rombongan PWI Kutim yang berjumlah 11 orang sebelum mengikuti rangkaian HPN Tahun 2019 di Surabaya, Kamis (7/2) menyempatkan diri ziarah ke makam Bung Karno di Blitar.

                Rombongan yang terdiri pengurus dan angota, berkunjung ke Blitar selain ziarah ke makam Proklamator Kemerdekaan RI, juga ingin mengetahui pengelolaan kebersihan dan penataan kota Blitar. “Ziarah ke Makam Bung Karno, tiada lain untuk mengenang jasa sang proklamator karena sebagian besar pengurus dan anggoat PWI belum pernah bertandang ke makan yang setiap pekan dikunjungi peziarah lebih seribu orang ini,”kata Joni Sapan Palelleng – Ketua PWI Kutai Timur.

                Rombongan PWI Kutim setiba di makam Bung Karno,langsung membeli sejumlah bunga yang dijual pedagang. Kemudian setelah membayar tiket senilai Rp3 ribu perorang,langsung masuk ke areal makam yang berada di bawah pendopo.

                Ditemani seorang pemandu bernama Minto, rombongan mendapat penjelasan seputar makam yang berada dalam areal seluas 1,8 hektar ini. Bung Karno yang wafat pada tanggal 21 Juni 1970, dimakamkan di Blitar, berdampingan dengan makam kedua orangtuanya yakni Raden Mas Soekemi Sosrodiharjo dan Ida Ayu Nyoman Rei.

                Minto yang mengaku pernah mendampingi sejumlah tokoh asal Kaltim saat ziarah, mengakui makam Bung Karno menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung. “Setiap hari selalu ramai dikunjungi wisatawan, apalagi setelah adanya perpustakaan dan museum kecil yang terbuka untuk masyarakat umum, pengunjung bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai perjuangan Bung Karno,”terangnya.

Kompleks makam Bung Karno berada di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanawetan Kota Blitar.  Pusara Bung Karno dan kedua orangtuanya ditempatkan di sebuah bangunan berbentuk joglo, dengan Cungkup Astana Mulyo. Nisan Bung Karno yang terbuat dari batu pualam besar berwarna hitam.

“Dari sejumlah pengunjung banyak juga calon angora DPR-RI, DPD, DPRD yang datang melakukan ziarah.Mereka ada yang tampak jelas sebagai caleg, namun ada juga yang datang biasa-biasa saja yakni datang menaburkan bunga kemudian membaca surah yasin serta berdoa kemudian pulang, namun ada juga yang berdiam lama di samping makam Bung Karno,” beber Minto.(SK11)