 |
| Keadaan Warga Bermasalah di tahanan hanya main kartu |
SANGATTA,Suara Kutim.com
Ratusan tahanan di Mapolres Kutim mengaku tidak bisa memberikan hak suaranya pada Pilpres 2014 karena tidak disediakan TPS khusus. Arsanty Handayani, seorang pengacara di Sangatta menyebutkan banyak kliennya tidak bisa berpartisipasi di Pilpres.
Kepada Suara Kutim.com para tahanan yang ada di Mapolres Kutim kesemuanya masih dalam proses hukum namun punya hak memilih. “Masalah tidak tersalurnya hak pilih warga binaan itu, harus dipertanggungjawabkan KPU Kutim,” terang Arsanty, Rabu (9/7) petang.
Masalah tahanan di Mapolres Kutim dijelaskan Kapolres Kutim AKBP Edgar Diponegoro telah disampaikan ke KPU saat Rakor, Senin (7/9) di Kantor Bupati Kutim. Namun, KPU menegaskan tidak ada TPS khusus baik untuk tahanan maupun di rumah sakit.
Arsanty warga Kutim yang tersandung masalah dan kini diamankan di Mapolres Kutim berjumlah 200 orang yang sebagian besar punya hak pilih, diantaranya tersangka pengedar SS yang belum lama ini ditangkap jajaran Satresnarkoba di beberapa lokasi.(SK-05)
