Beranda foto Ratusan Warga Kutim, Desak Kasus Politik Uang Dituntaskan

Ratusan Warga Kutim, Desak Kasus Politik Uang Dituntaskan

0
Warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan Kutai Timur (GMPKT) ketika berunjukrasa di depan Kantor Panwas Kutim, inset surta tuntutan yang disampaikan serta kedatangan Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin yang diterima anggota Panwas.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (23/12)
tunutan2 Seratus orang warga Kutai Timur (Kutim) pukul 10.00 Wita tadi mendatangi Panwas Pilkada Kutim yang berada di Jalan Karya Etam Sangatta Utara. Dihadapan Panwas, sejumlah pernyataan dilontarkan Sofyansyah dan Fahriansyah sebagai coordinator unjuk rasa.
Warga yang menamakan diri Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan Kutai Timur (GMKPKT) minta kasus politik uang yang terjadi di Karangan dan Muara Ancalong yang telah menodai Pilkada Kutim, diusut tuntas. “Panwaslu segera menindaklanjuti laporan temuan politik uang yang terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Kutai Timur,” tulis keduanya dalam pernyataan sikap GMKPKT.
Dalam surat pernyataan sikap yang ditanda-tangani Sofyansyah dan Fahriansyah , menuntut Panwaslu yang dipimpin DR Nirmalasari Idha Wijaya, terbuka dengan segala bentuk pelanggaran di Pilkada.
Secara khusus GMKPKT juga meminta Polres dan Kejaksaan Sangatta mengusut dugaan politik uang yang mencedrai semangat kapoldarakyat Indonesia termasuk Kutim untuk memberantas segala bentuk kecurangan di alam demokrasi.
Aksi yang mendapat pengawasan ketat Polres Kutim yang dibantu 1 SKK dari Polda Kaltim berlangsung aman dan damai, warga dengan leluasa menyampaikan uneg-unegnya. “Politik uang sama sekali perbuatan haram, apalagi kasusnya sudah kuat dimana ada bukti dan saksi tapi kenyataanya tidak ada tindak lanjutnya sementara informasi yang kami dapat sudah ada BAP dari Panwas Karangan,” tandas Fahriansyah.
Namun sayang saat warga GMKPKT menggelar di kantornya, Nirmalasari tidak ada. Keterangan yang dihimpun menyebutkan Ketua Panwas Kutim ini sedang rapat. Bahkan ketika Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin, ia hanya ditemui anggota Panwas lainnya.
Setelah menggelar unjuk rasa di Panwas, peserta unjukrasa yang mengaku perwakilan kecamatan termasuk wanita langsung menuju Sekretariat KPU yang berada di Bukit Pelangi. Kedatangan pengunjukrasa disambut Ketua KPU Fahmi Idris dan komisioner KPU lainnya, namun mecegah anarkis peserta unjukrasa di blokir dalam areal pagar berduri yang ditempatkan di halaman gedung.(SK-02/SK-03/SK-12/SK-15)