Beranda hukum Rijali : Mobil Damkar Setiap Hari Dicek Kondisinya, Karenanya BBM Wajib Tersedia

Rijali : Mobil Damkar Setiap Hari Dicek Kondisinya, Karenanya BBM Wajib Tersedia

0

Loading

SANGATTA (16/12-2018)

                Kantor-kantor milik Pemkab Kutai Timur (Kutim) ternyata banyak tidak mempunyai alat pemadam api ringan (Apar) atau yang lebih dikenal tabung pemadam api. Kalaupun ada, ternyata hanya sekedar penghias dinding, tidak terawat. “Tidak ada dana, jadi tidak pernah dicek,” kata beberaap pegawai sebuah OPD ketika ditanya Suara Kutim.com terkait apar yang ada di kantornya.

                Kekhawatiran Rijali Hadi – Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kutim ada benarnya, bahkan di Kantor Bupati Kutim, menurut keterangan tidak pernah dilakukan pengecekan terlebih pengisian. “Kami kira, tidak dipakai ya isinya tetap ada, kalau alarm asap memang sudah lama tidak aktif entah apa penyebabnya,” kata beberapa pegawai ketika ditanya Suara Kutim.com terkait apar dan hidrant serta alarm asap.

                Rijali Hadi belum lama ini mengungkapkan hampir semua kantor OPD Pemkab Kutim tidak punya apar yang standar, stand by sehingga siap digunakan jika terjadi kebakaran. “Penyebabnya ketiadaan anggaran untuk melakukan rehabilitasi apar  di gedung-gedung pemerintah Kutim,  karena itu, kami  berjuang  agar anggaran untuk pengadaan solar untuk mobil Damkar  termasuk untuk  gaji  pasukan pemadam kebakaran, dipastikan ada sehingga jika terjadi semua sudah siap,” kata Rijali.

                Ia menyebutkan, BBM bagi Mobil Damkar sangat perlu selain itu dana operasiona serta pemeliharaan alat juga penting. Kenapa BBM penting, ujar Rijali,  karena saat operasi semua benar-benar siap karenanya tangki diwajibkan penuh namun juga  untuk persiapan pemeliharaan berkala yang dilakukan setiap hari. “Setiap serah terima tim, semua alat selalu dicek dan dites karena itu perlu BBM,” bebernya seraya menambahkan semua mobil wajib dites keseluruhan seperti ban, rem, lampu dan ketersediaan air dalam tangki.

Yang tak kalah pentingnya,  gaji  pasukan pemadam terjamin ada dan jika sampai  tidak dibayar dikhawatirkan  saat operasi tidak maksimal. “Karena itu, kami hanya memastikan anggaran BBM dan gaji pasukan itu ada di APBD. Kalau perbaikan apar,  kalau memang tidak ada, maka tidak bisa dipaksakan juga, karena itu mari kita berdoa apa yang terjadi selama ini tidak terjadi lagi karena kalau terjadi tentu kerugianya besar sekali,” ungkapnya.(SK2/SK3)