SANGATTA,Suara Kutim.com (7/6)
Hingga hari ke 9 Operasi Patruh (OP) digelar, Satlantas Polres Kutim sudah menjaring 342 pelanggar, namun 20 orang mendapat teguran. Pengendara yang terjaring, mau tidak mau diseret ke PN Sangatta untuk mengikuti sidang dan membayar tilang.
Kapolres Kutim AKBP Anang Triwidiandoko bersama Kasatlantas AKP Afrian Satya P menyebutkan selama OP, jajaran Satlantas selain menggelar razia terbuka juga hunting di titik rawan kecelakaan.
“Razia di beberapa titik rawan, hampir setiap hari dengan sasaran mereka yang melanggar rambu maupun aturan berlalu lintas. Seperti berputar di bukan tempatnya, melawan arus hingga berkendara tanpa dilengkapi surat-surat berkendara,” beber kapolres.
Ditegaskan, setiap pelanggaran yang berpotensi menimbulkan kecelakaan pasti beri tindakan tegas, berupa tilang. “Jika tidak demikian, mereka akan terbiasa sementara perbuatannya bisa menyebabkan orang lain kecelakaan,” timpal Kasat Lantas Afrian.
Lebih jauh, keduanya menyebutkan pelanggaran terhadap lampu lalu lintas, tata cara berhenti di jalan serta parkir pun tak luput dari perhatian tim Operasi Patuh demikian kendaraan umum yang tak disertai KIR. “Sudah adda 256 kendaraan roda dua yang terjaring dan mendapat sanksi,” ujar Afrian.
Diungkapkan, ada 41 kendaraan roda empat dan 25 kendaraan roda enam ditilang karena berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Operasi Patuh, diakui Afrian berakhir Selasa (9/6) meski demikian operasi tertiba berlalulintas tetap ditingkatkan pasalnya pelanggaran berlalulintas di Kutim terutama di Sangatta, masih tinggi. “Selama Ramadhan kami akan gelar operasi khusus terutama untuk menertibkan kendaraan yang menggunakan knalpot recing sehingga menganggu ibadah ummat Islam yang melaksanakan shalat,” sebut Afrian.(SK-02/SK-08)
