Beranda kesehatan Selamatkan Ibu Hamil, RS dan Puskesmas Diminta Aktif Lakukan Screning HIV/AIDS

Selamatkan Ibu Hamil, RS dan Puskesmas Diminta Aktif Lakukan Screning HIV/AIDS

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (18/11)
Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman minta RSU Kidungga dan Puskesmas aktif melakukan screning HIV/AIDS terhadap ibu hamil. Tes ini dilakukan selain untuk mengetahui perkembangan kasus HIV/AIDS di Kutim juga sebagai upaya menyelamatkan ibu hamil terutama bayi sejak masih dalam kandungan jika memang diketahui sang ibu mengidap HIV/AIDS.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan, penderita HIV/AIDS di Kutim 75 persen menimpa mereka yang telah menikah dan 20 persen Ibu Rumah Tangga (IRT) termasuk ibu hamil. “Kondisi ini mencemaskan karena jika tidak ada penanggulangan yang benar terhadap ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS maka bayi yang di kandungnya pun jika melahirkan kelak bisa terinveksi virus HIV/AIDS,” sebut Bupati Ardiansyah.
Selain pencegahan, tes HIV/AIDS bagi ibu hamil tidak bertentangan dengan aturan karena telah diatur dalam UUKesehatan dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 21 tahun 2013.
Diakui Ardiansyah, pemkab memberikan dukungan berupa penyediaan dana yang memadai untuk pembelian perlengkapan tes darah. Kepaad wartawan, disebutkan sistem pelaksanaan tes diserahkan masing-masing RSU Kudungga.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kutim Aisyah didampingi Kepala Bidang Penyehatan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) M Yusuf menyebutkan screening HIV/AIDS bagi ibu hamil bisa dilakukan di 10 puskesmas di Kutim tanpa dipungut biaya.
“Upaya mendeteksi penyebaran HIV/AIDS di Kutim melalui ibu hamil karena 20 persen kasus HIV/AIDS di Kutim ditemukan pada IRT, ini bertujuan menyelamatkan bayi dalam kandungan sang ibu agar tidak terinfeksi HIV/AIDS. Sementara jika tes ini dilakukan bagi kaum pria, biasanya ditolak sementara hasil survey diketahui hampir 99 persen kaum pria yang kerap “jajan” di luar rumah,” sebut Yusuf seraya menyebutkan dana yang tersedia Rp150 juta sementara CD4 (tes kekebalan dan sel tubuh,red) dan Rapid Diagnostic Test (RDT) HIV dibutuhkan minimal Rp 400 juta.(SK-03/SK-12)