SANGATTA (25/12-2018)
Warga Desa Miau Baru Kecamatan Kongbeng punya cara tersendiri menyemarakan Natal, sejak beberapa tahun lalu mereka menggelar lomba Perahu Uhang atau Perahu Tanduk (perahunya bertanduk,red).
Lomba yang digelar sore hari itu, menjadi penyemarak Natal di Miau Baru, selain itu sebagai pemersatu. “Lomba Uhang yang dikenal dengan Parahu Uhang, sebenarnya sama dengan perahu naga yang kerap dilombakan di beberapa daerah karena setiap peserta ada juru mudi, ada pedayung dan juru semangat,” terang Camat Kongbeng Furkani.
Kepada Suara Kutim.com ia menerangkan lomba Perahu Uhang digelar sejak beberapa tahun silam, tujuannya menyemarakan Natal dan Tahun Baru. “Meski sudah menjadi agenda tahunan, namun belum resmi dipublikasi ke masyarakat luar karenanya kedepan akan dibahas bersama dengan Dinas Pariwisata serta Dispora agar bisa menjadi agenda resmi dengan peserta dari daerah lain,” harap Furkani.
Terpisah Petrus Ifung – mantan atlet dayung Kaltim menyebutkan, lomba Perahu Uhang merupakan agenda tahunan Warga Miau Baru sebagai kenangan leluhur yang menempuh perjalanan panjang dengan perahu panjang hingga bermukim di Miau Baru. “Lomba Parahu Uhang, tidak jauh berbeda dengan Lomba Perahu Naga dimana pesertanya banyak yakni minimal 30 orang di setiap perahu, sehingga ketika mereka berlomba suara peserta menjadi riuh ditambah dukungan warga yang menonton,” terang Ifung.
Lomba yang digelar Selasa (25/12) terang Ifung merupakan babak penyisihan, sementara semi final dan final digelar akhir tahun 2018 bersamaan dengan pagelaran adat termasuk pawai budaya. “Lomba perahu hanya salah satu kegiatan yang digelar sejak Natal hingga Tahun Baru nanti,” sebut mantan atlet perahu naga Kutai ini.
