Beranda kesehatan Solenodon Menghebohkan Sangatta

Solenodon Menghebohkan Sangatta

0

Loading

Solenodon Yang Menghebohkan Sangatta
SANGATTA,Suara Kutim.com
Penangkapan babi ngepet di Gang Sehati  Kelurahan Teluk Lingga Sangatta Utara, ternyata tidak benar. Pasalnya, Badan Kesbangpol  bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan setelah melakukan penelitian ternyata hewan yang ditangkap dan kini diamankan warga adalah Solenodon atau lebih dikenal dengan tikus bermoncong babi.
            Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan, Diay N, menyebutkan Soledon merupakan hewan langka namun beracun. Disebutkan, Solendon merupakan mamalia kecil dari Kuba dan Hispanola. “Bentuknya memang mirip tikus namun memiliki moncong panjang dan ekor bersisik,” terang Diah setelah melakukan pengecakan, Jumat (22/8) siang.
Disebutkan ciri lain dari Solenodon yakni memiliki air liur beracun sehingga bisa menyuntik mangsanya hingga menyebabkan kematian. “Racunnya sama dengan racun ular, sebaiknya jangan selalu dekat dengan Solenodon karena ia tidak takut dengan manusia kalau sampai terkena gigitannya bisa berakibat fatal,” imbuh Diah.
Sementara Kepala Badan Kesbangpol Kutim Abdul Kadir menerangkan informasi adanya penangkapan babi ngepet  tiba-tiba menyebar di Sangatta. Informasi itu, ujar Abdul Kadir bisa menimbulkan berbagai persepsi di masyarakat bahkan bisa bias. “Untuk memastikan hewan apa yang ditangkap warga itu, diminta Dinas Pertanian dan Peternakan yang memeriksa,” terang Abdul Kadir.
Didampingi Kabid Ideologi, Wasbang dan Kebangsaan Syafranuddin, disebutkan penemuan hewan langka ini pernah terjadi di Samarinda dan Lampung beberapa tahun lalu.  Data yang didapat Kesbangpol, kasus serupa pernah terjadi di Gang Delima Kelurahan Selili Samarinda.
Kepada masyarakat, Abdul Kadir mengimbau untuk tidak mempercayai adanya babi ngepet selain itu untuk keselamatan warga diingatkan tidak berdekatan dengan Solenodon. “Informasi adanya hewan langka yang kemungkinan dari TNK ini akan disampaikan ke BKSDA Kaltim, namun disarankan sebaiknya melepaskan kembali di TNK,” pesan Abdul Kadir.(SK-04)