SANGATTA (26/12-2019)
Cuaca dingin yang melanda Kota Madinah, sama sekali tak membuat jamaah Masjid Nabawi untuk menunda ibadahya di masjid tempat Rasulullah SAW dimakamkan. Puluhan pintu Masjid Nabawi yang terbuka 24 jam hampir setiap menit selalu didatangi jamaah.
Seraya bershalawat jamaah sama sekali tak menghiraukan kondisi cuaca yang luar biasa dingin terlebih bagi jamaah asal negara tropis seperti Indonesia. Bagi yang masih tahan, mereka datang ke Masjid Nabawi hanya dengan menggunakan gamis atau baju koko saja, namun yang tak tahan menggunakan jaket. “Sungguh luar biasa dinginnya,bagatar tangan dibuatnya,” kata Rafii Hasan Basri – warga Palaran Samarinda melaksanakan Umrah Akhir Tahun bersama PT Arminareka Perdana Jakarta.
Jamaah yang datang dari berbagai negara, benar-benar tak peduli dengan kondisi cuaca yang esktrem ini. Bahkan beberapa jamaah yang sudah kelelahan, mereka dengan enaknya tidur di lantai sekitar Masjid Nabawi yang pendiriannya atas dasar taqwa ini.
Sementara di dalam masjid berbagai aktifitas dilakukan dalam keheningan, terlebih menjelang subuh. Jamaah yang datang langsung beraktifitas dengan melakukan shalat Tahiyatul Masjid, setelah itu Tahajud kemudian shalat sunnah lainnya terakhir mengaji menanti azan subuh yang dikumandangkan pukul 05.30 WAS sedangkan pada pukul 04.00 WAS hanya adzan pertama sebagai pertanda. “Ada dua kali adzan di Madinah, sedangkan shalat subuhnya dilaksanakan pukul 06.01 WAS atau 11.01 Wita,” kata Syafranuddin – Pimpred Suara Kutim.com melalui WA kepada tim redaksi di Sangatta.
Disebutkan, meski ribuan orang datang ke Masjid Nabawi namun ada ada suara ribut apapun, semua hening dengan aktifitas masing-masing. “Meski mengaji, tak ada yang suaranya keras,” tulis pria yang akrab disapa Ivan ini.(SK5)
