SANGATTA,Suara Kutim.com (28/7)
Kemarau yang melanda Sangatta berdampak langsung terhadap produksi air bersih PDAM Sangatta. Gangguan itu, ujar Direktur PDAM Aji Mirni Mawarni sudah terjadi sejak tiga pekan lalu sehingga pendistribusian dilakukan bergantian. “Penggiliran sulpai air bersih dibagi dalam dua zona yakni wilayah Kampung Tator hingga Jalan Pendidikan mulai Senin hingga Kamis siang dan wilayah Pendidikan hingga Sangatta Lama sejak Kamis sore hingga Senin Pagi,” terang Mawarni.
Penggiliran yang telah dilakukan dalam 3 minggu terakhir ini karena kondisi sumber air yang menyusut tajam, sehingga produksi air bersih dari 230 liter per detik menjadi diturunkan menjadi 150 hingga 100 liter per detiknya. “Semoga saja, turunya hujan beberapa hari terakhir bisa memberikan pengaruh terhadap peningkatan permukaan Sungai Sangatta sehingga produksi air kembali normal,” kata Mawarni seraya menambahkan saat ini PDAM belum mempunyai sumber alternatif.
Masalah air bersih ternyata juga dirasakan masyarakat di pedalaman Kutim seperti Muara Bengkal, Muara Ancalong, Muara Wahau. Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com sejumlah sungai di pedalaman juga mengalami kekeringan akibat kemarau yang melanda Kutim dalam sebulan terakhir.(SK-03/SK-11)
