SANGATTA,Suara Kutim.com (24/12)
Pemkab Kutim dipastikan pada tahun 2016 yang tinggal sepekan tidak mengalokasikan proyek-proyek besar atau tahun jamak. Ini terkait terjadinya masa transisi pemeritahan dari era Isran Noor – Ardiansyah Sulaiman ke hasil Pilkada 2015.
Berdasarkan data Bappeda Kutim, proyek-proyek tahun jamak yang diproyeksi berkahir pada tahun 2016 ternyata mampu diselesaikan pada tahun 2015 sehingga ada jeda tidak ada proyek tahun jamak di tahun 2016.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapedda) Suprihanto, menyebutkan pada APBD 2016 belum proyek multi years (Tahun Jamak,red). Kepada wartawan, ia menyebutkan proyek tahun jamak merupakan kebijakan bupati yang disetujui DPRD. “Karena bupati terpilih baru dilantik tahun depan, jadi belum ada proyek tahun jamak,” terang Suprihanto.
Meskipun tidak ada proyek tahun jamak di tahun 2016, ia memastikan tahun depan ada pembangunan cukup besar terutama terkait pembangunan venue poprov, yang akan digunakan untuk Porprov tahun 2018. “Karena tuan rumah, maka Kutim wajib menyediakan fasilitas venue, dan harus sudah siap sebelum 2018 seperti kolam renang,” beber Suprihanto.
Ia mengakui, fasilitas sejumlah Cabor yang dilagakan di Porprov tidak banyak sebab banyak bangunan bisa dimanfaatkan termasuk milik swasta, juga bisa digunakan.
Ia menambahkan, pembangunan lain yang menyerap anggaran adalah pembangunan ratusan unit rumah Korpri.
Diungkapkan, perumahan bagi pegawai berlokasi di Jalan Simono Kelurahan Teluk Lingga Sangatta utara. Meski demikian, pembangunannya dilakukan bertahap. “Lahannya sudah ada, tinggal dibangun rencananya tahap pertama dibangun 300 unit,” terang mantan Kabag Pembangunan Setkab Kutim ini seraya menambahkan rumah yang dibangun tidak gratis tapi akan dicicil PNS kepada pengembang.(SK-02/SK-12)
