SANGATTA (2/12-2017)
Kementrian Komunikasi dan Informatika melalui Balai Penyedia Dan Pengelola Pembiayan Telekomunikasi Dan Informatika (BP3TI), akan membangun 18 unit tower komunikasi pada desa-desa di pedalaman kutai timur, yang saat ini masuk dalam area blank spot.
Kepala Dinas Kominfo Kutim, Moch Erlyan Noor, BP3TI merencanakan pembangunan tower dilakukan pada tahun 2018.
Namun sebelumnya Diskominfo Kutim juga mengusulkan penambahan pembangunan tower komunikasi hingga 50 unit. Diakui, usulan dilalukan selain saran BP3TI juga hasil koordinasi Diskominfo dengan sejumlah camat dan kepala desa yang selama ini sulit terakses jaringan komunikasi.
Diakui, BP3TI berjanji kembali mengakomodir usulan Kutim yang mempunyai luas wilayah melebihi Provinsi Jawa Barat.
Walaupun sudah memastikan akan membangun 18 tower, namun BP3TI meminta sebelum 18 tower dibangun, Pemkab Kutim sudah terlebih dahulu menyelesaikan pembenasan lahan untuk pembangunannya. “Kami mengaku sudah menyanggupi permintaan BP3TI dan akan berkordinasi dengan kecamatan dan desa,” terang Erlyan.
Disebutkan, 18 tower komunikasi ini akan dibangun di beberapa desa yang belum terjangkau akses komunikasi seperti desa di Sandaran, Karangan dan pedalaman Sangkulirang. Erlyan berharap, jaringan komunikasi yang dibangun pemerintah pusat ini sudah berbasis 4 G yang akan memudahkan masyarakat di pedesaan mengakses internet, karena dari 3 tower yang dibangun pusat pada tahun 2016 lalu jaringannya masih 2 G.(SK3)
