Beranda kutim adv pemkab Tekan Angka Stunting, DP2KB Kutim Siapkan Program Pelatihan dan Kemandirian Ekonomi

Tekan Angka Stunting, DP2KB Kutim Siapkan Program Pelatihan dan Kemandirian Ekonomi

0
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kutai Timur, Achmad Junaidi

Loading

SUARAKUTIM.COM, SANGATTA – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), tengah menyiapkan program strategis yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi dan pelatihan keterampilan bagi orang tua anak yang menyandang stunting. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan kesehatan anak-anak di daerah tersebut, serta mampu mengurangi angka stunting di Kutai Timur.

“Dalam waktu dekat saya akan mengumpulkan Kepala Bidang. Saya minta data. Karena program ini harus tepat sasaran, harus by name by address,” ungkap Junaidi saat ditemui di kantornya pada Senin (27/5/2024). Pernyataan ini menegaskan komitmen DP2KB Kutim untuk menjalankan program yang akurat dan terarah, memastikan bahwa setiap bantuan yang diberikan sampai kepada mereka yang benar-benar membutuhkan.

Rencana ini melibatkan pengumpulan data rinci tentang keluarga yang memiliki anak dengan kondisi stunting. Dengan demikian, DP2KB Kutim dapat merancang program pelatihan yang spesifik dan sesuai dengan kebutuhan masing-masing keluarga. Tujuannya adalah untuk memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dapat meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, sehingga orang tua mampu mandiri dalam memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan anak-anak mereka.

Menurut Junaidi, masalah stunting tidak hanya terkait dengan aspek kesehatan, tetapi juga erat kaitannya dengan kondisi sosial ekonomi keluarga. Oleh karena itu, pelatihan yang diberikan tidak hanya akan fokus pada aspek kesehatan dan gizi, tetapi juga mencakup keterampilan kewirausahaan dan pengelolaan keuangan.

Ilustrasi stunting (Foto. UNICEF Indonesia)

Program ini akan melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta komunitas lokal, untuk memberikan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif. Harapannya, dengan sinergi yang terjalin, upaya pengentasan stunting dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.

“Saat ini, kita harus bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan anak-anak kita mendapatkan hak mereka untuk tumbuh sehat dan kuat. Pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi keluarga, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan semata,” tambah Junaidi.

Dengan langkah strategis ini, DP2KB Kutai Timur menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi masalah stunting yang menjadi perhatian serius di wilayah tersebut. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memberdayakan keluarga dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan sejahtera.

Sebagai langkah awal, DP2KB Kutim akan segera mengumpulkan data dari masing-masing kabupaten dan desa untuk memetakan keluarga yang membutuhkan bantuan. Setelah itu, pelatihan akan dimulai dengan melibatkan para ahli di bidang ekonomi, kesehatan, dan keterampilan teknis.

Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan, tidak hanya mengurangi angka stunting, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat Kutai Timur secara keseluruhan.(Red-SK/ADV)