Beranda hukum Trotoar Memang Jadi Tempat Parkir Kendaraan

Trotoar Memang Jadi Tempat Parkir Kendaraan

0
Salah satu kendaraan roda empat yang diparkir di trotoar di Jalan Yos Sudarso Sangatta.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (12/3)
parkir2 Tekad Satlantas Polres Kutim untuk menyasar dan menindak kendaraan yang parkir di trotoar di sepajang Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara memang ada benarnya, pasalnya pemantauan Suara Kutim.com, Sabtu (12/3) sore terdapat banyak kendaraan baik roda empat maupun dua yang diparkir di trotoar. Mirisnya, dari sejumlah kendaraan roda empat yang terparkir terdapat dua unit mobil dinas.
Kasat Lantas Polres Kutim AKP Ramadhani menyebutkan selama Operasi Simpatik (OPS) digelar di Polres Kutim, kedepan akan menyasar
kendaraan yang diparkir di trotoar di Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL) yakni di Jalan Yos Sudarso Sangatta Utara. OPS di KTL, sebutnya bertujuan selain penindakan dan penilangan diharapkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas semakin membaik. “Kami ingin masyarakat dan pengendara menjadikan keselamatan berkendara sebagai kebutuhan hidup,” sebut AKP Ramadhani.
Ia menyebutkan memarkir kendaraan baik sepeda motor maupun mobil di trotoar, selain menganggu pejalan kaki juga merusak bangunan yang dibuat pemerintah dengan biaya mahal. Ditandaskannya, trotoar bukan tempat parkir tetapi untuk pejalan kaki. “Jika pejalan kaki terhalang kemudian mengambil jalan untuk bisa lewat tiba-tiba tertabrak kendaraan, pemilik kendaraan yang berada di trotoar dapat dituntut menjadi penyebab kecelakaan,” tandasnya.
AKP Ramadhani menyebutkan selama ini pihaknya masih melakukan peneguran termasuk mereka yang berjualan di trotoar, nanti sesuai tahapan akan dilakukan tilang. Diungkapkan, OPS Tahun 2016 dibagi menjadi dua. Pertama, operasi stasioner dimana nggota Satlantas menetap di pos-pos yang telah ditentukan dengan teknik operasi melakukan pemeriksaan kelengkapan pengendara yang melintas.
Ia menaruh harapan, kesadaran dan kepedulian masyarakat semakin tinggi akan tertib berlalulintas serta memberikan Sangatta sebagai kota yang nyaman dan aman. “Masyarakat jangan melihat kegiatan operasi simpatik hanya untuk menindak para pengendara. Tapi ini harus dilihat sebagai upaya kepolisian mengajak masyarakat sadar dan tertib dalam berkendara. Kan, kalau semuanya tertib, tentu yang diuntungkan juga adalah masyarakat itu sendiri,” imbuhnya.(SK-03/SK-14)