SANGATTA,Suara Kutim.com (24/10)
Ummat Islam membakar lahan yang membuat kerugian orang lain merupakan perbuatan sia-sia dan berdoa meski tujuannya untuk mencari nafkah keluarga. Semakim banyak korban akibat pembakaran yang dilakukan semakin banyak dosa yang ditanggung.
Soal asap diungkapkan Ustadz Fuad Fansuri saat menyampaikan khobat di Masjid Agung Sangatta, dalam khotbahnya yang didengar Bupati Ardiasnyah Sulaiman serta ratusan jamaah disebutkan pembakaran lahan semakin marak. “Upaya pemadaman api dan mengurangi asap, bukan tugas pemerintah semata tetapi tugas semua masyarakat terutama ummat Islam,” pesannya.
Lebih jauh, ia mengungkapkan terjadinya bencana asap dan kemarau karena keserahkan manusia yang memperlukan alam tidak benar. Membuka kebun dengan membakar, ujar Ustadz Fuad Fansuri merupakan tindakan tidak tepat karenanya alam membalas dengan memberi asap yang dapat menganggu kesehatan mahluk hidup terutama manusia.
Sekedar diketahui, pembakaran lahan untuk berladang di Kutim dalam sepekan terakhir terus meningkat akibatnya kabut asap terus melahap Kota Sangatta serta kota lainnya. Ribuan warga Kutim mengeluhkan makin maraknya asap karena aktifitas dan kesehatan mereka terganggu.(SK-04/SK-12)