SuaraKutim.com, Sangatta – Adanya infrastruktur dasar yang layak, seperti jalan raya yang bagus, adanya ketersediaan air bersih, listrik 24 jam dan sebagainya, menjadi harapan warga yang tinggal di Kecamatan Busang, Kabupaten Kutai Timur.
Busang, merupakan kecamatan terluar yang ada di Kabupaten Kutai Timur. Beribu kota di Desa Long Lees, kecamatan ini memiliki luas 3.721,62 km² yang merupakan 10,41% dari luas wilayah Kabupaten Kutai Timur. Saat ini Kecamatan Busang memiliki enam desa, yaitu Desa Long Bentuq, Desa Rantau Sentosa, Desa Long Pejeng, Desa Long Lees, Desa Long Nyelong, dan Desa Mekar Baru.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Kecamatan Busang, Laden Sibarani memiliki harapan yang juga menjadi impian masyarakat Busang pada umumnya, yakni bisa terpenuhinya infrastruktur dasar yang layak di kecamatan tersebut.
“Jika selama ini sering saya sebut klo Busang itu belum “Merdeka”. Jadi harapan kita dengan 24 tahun usia Kabupaten Kutai Timur saat ini dan nantinya menginjak usia 25 tahun, di Kecamatan Busang harus sudah ada PLN (listrik, red), harus sudah ada jembatan penghubung antara Busang dengan Kabupaten. Cukup dua keinginan itu saja saya harapkan terjadi paling lambat di tahun 2025 mendatang,” ujar Laden.
Lanjut Laden, pemenuhan infrastruktur dasar seperti yang didengungkan Bupati dan Wakil Bupati Kutim, memang menjadi harapan besar seluruh masyarakat Busang. Saat ini, kondisi Busang tidak lagi sangat memprihatinkan tetapi masih memprihatinkan, atau tidak separah dulu.
“Untuk akses jalan dari Ibukota Kabupaten menuju Kecamatan Busang, klo dulu hancur sekali sekarang kondisinya “hancur”, jadi ada perubahan sedikit lebih baik. Kondisi tersebut bisa dirasakan mulai dari Kecamatan Rantau Pulung, Batu Ampar, Muara Bengkal, Long Mesangat hingga ke Busang, tidak ada aspal,” jelasnya.
Lebih jauh Laden menaruh harapan mesar kepada Pemerintah Kutim agar impian warga Busang akan infrastruktur tersebut bisa terpenuhi. “Harapan kami, itu semua (infrastruktur dasar, red) bisa segera dipenuhi, terutama dengan perbaikan jalan yang memadai. Intinya saya menilai tinggal di masalah komunikasi saja, karena saat ini kondisi keuangan Kutai Timur sangat melimpah. Semoga ada alokasi anggaran lebih untuk pembangunan di wilayah Busang,” pungkasnya.(Red/SK-01/Adv)
