Beranda ekonomi Zubair : Salai Ikan Itu Bisa Jadi Daya Tarik

Zubair : Salai Ikan Itu Bisa Jadi Daya Tarik

0

Loading

SANGATTA (25/8-2019)

            Banyak produk masyarakat pedesaan di Kutim yang bila dibuat memenuhi standar kesehatan dan perdagangan,mampu menjadi produk unggulan Kutim. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kutai Timur (Kutim), Zubair, saat menerima kunjungan pengurus PWI Kutim, belum lama ini banyak mengungkapkan hasil home industry di Kutim bisa menjadi daya pikat bagi wisatawan baik asing maupun domestik.

Selain menjual ikan segar warag Mulupan juga menjual dalam bentuk lain seperti ikan asap yang oleh masyarakat disebut salai.

            Terkait penelitian lembaganya selama ini, Zubair bersama Kepala Bidang Pemerintahan, Pengkajian Peraturan Sosial dan Kependudukan Balitbang Kutim Muhammad Yusufsyah, diakuinya belum maksimal dimanfaatkan OPD Pemkab Kutim.

            “Kalau kita lihat ikan asin yang di Tarakan, bentuknya tipis seperti kerupuk tapi terkenal demikian dengan bandeng asap asal Jatim, sementara di Kutim ini ada salai yang prosesnya tak jauh berbeda dengan bandeng asap namun sayang belum bisa memenuhi pasar nasional karena lemah dalam proses, kemasan dan promosi sehingga produksinya terbatas hanya kebutuhan rumah tangga semata,” ungkapnya seraya menambahkan jika dilakukan pembinaan intens berdampak terhadap ekonomi masyarakat dan daerah.

            Dalam penelitian Badan Litbang belum lama ini, produk olah masyarakat ini bisa dijemput BUMDes karena sudah menjadi  unit penting dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.

Namun, sarannya, peran BUMDes harus dimaksimalkan dengan menggali potensi yang ada  antara lain  Sumber Daya Manusia (SDM) selaku pengelola, Sumber Daya Alam (SDA) yang bisa dikelola, hingga pola manajemen dan bisnis. “Ke depan BUMDes mampu bersaing dan tidak mati karena produk hasil BUMDes terus bisa diterima oleh pasar,” bebernya.

Melihat potensi desa yang melimpah, Badan Litbang, berharap hasil penelitian mereka terkait peran BUMDes menjadi rekomendasi para pihak dalam mengoptimalkan peran  BUMDes terutama oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapemas) Kutim dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kuitm, hingga instansi Kutim terkait dan pihak mitra lainnya, seperti Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian, Dinas PU dan ESDM, Dinas Perdagangan dan Industri, Dinas Koperasi dan UKM, serta pihak perbankan. Terlebih saat ini BUMDes memiliki peluang dan tantangan dalam pengembangan produk yang berkaitan dengan isu globalisasi, Green Economy Trend, Era Digital Revolusi Industri berbasis 4.0, dan CSR  serta Undang-Undang Desa. (SK3)