Beranda hukum Awas, Penyebaran Corona di Kutim Dari Transmisi Lokal

Awas, Penyebaran Corona di Kutim Dari Transmisi Lokal

0

Loading

SANGATTA (13/7-2020)

 Hanya dalam waktu sepekan, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid 19 Kutai Timur mencatatkan penambahan kasus terkonfirmasi positif Corona sebanyak 24 kasus. Bahkan tiga kasus disinyalir kuat berpotensi sebagai kasus penularan penyakit COVID-19 yang terjadi antara warga lokal di sebuah wilayah atau yang biasa dikenal dengan sebutan transmisi lokal.

Pada  website corona.kutaitimurkab.go.id sebagai website resmi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kutim sejak tanggal 5-12 Juli 2020, dari 24 kasus penambahan terkonfirmasi positif COVID-19 di Kutim, sebanyak 21 kasus merupakan tambahan dari karyawan perusahaan pertambangan yang tengah mengikuti karantina terpadu, usai menjalani cuti dan akan kembali bekerja di Kutim. Mereka diduga teinfeksi COVID-19 dari daerah  cuti seperti di Pulau Jawa dan Sulawesi.

Sementara,  penambahan tiga kasus lainnya dalam sepekan terakhir  merupakan warga Kutim, dua kasus merupakan warga  Muara Wahau, yang diketahui tertular COVID-19 setelah melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas.

 Sementara satu kasus lain, merupakan warga Sangatta yang tengah menjalani cuti dan bertemu keluarga di Sangatta, serta diketahui bekerja di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). “Khusus ketiga kasus terkonfirmasi ini  diakui berpotensi menjadi kasus transmisi lokal pada penyebaran COVID-19 di Kutim,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim, Bahrani Hasanal.

Dijelaskan,  pasien KTM-73 dan KTM-74, termasuk pasien COVID-19 tanpa riwayat perjalanan. Karenanya, hingga saat ini Dinkes Kutim masih melakukan penelusuran dari mana sumber penularannya. “Khusus untuk KTM-73, kemungkinan besar memang terjadi penularan lokal karena  pertama kali ditemukan transmisi lokal di wilayah Muara Wahau-Kongbeng,” beber Bahrani.

Terhadap pasien berlabel  KTM-72, ungkap Bahrani,  disinyalir kuat tertular ketika berada  Kalsel, namun saat datang ke Sangatta langsung melakukan kontak dengan keluarga terdekat terutama istri. Karena itu, Dinkes Kutim juga telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah kontak erat dari KTM-72 dan termasuk orang-orang yang sempat kontak dengan istri dari KTM-72 tersebut.

Bahrani mengingatkan,  terjadinya penambahan kasus COVID-19 di Kutim dan juga disinyalir kuat terjadi transmisi lokal. Ia   menghimbau dan mengingatkan masyarakat Kutim pada umumnya untuk lebih waspada terhadap penularan COVID-19. “Masyarakat diminta untuk patuh dan menerapkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan COVID-19,” pesan Bahrani.(SK3)