Beranda ekonomi 30 Km Jalan Ranpul – Sangatta Diklaim Masyarakat, Perbaikan Terkendala

30 Km Jalan Ranpul – Sangatta Diklaim Masyarakat, Perbaikan Terkendala

0
Kondisi Jalan Rantau Pulung - Sangatta. Karena diklaim masyarakat, perbaikan tidak bisa dilakukan. Foto di atas diambil akhir tahun 2014 lalu, sedangkan foto inset kondisi dalam beberapa hari terakhir.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (27/4)
kondisiPenuntasan jalan Sangatta – Rantau Pulung yang menjadi bagian dari jalan kabupaten menuju pedalaman Kutim seperti Batu Ampar, Long Mesangat, Busang, Muara Bengkal dan Muara Ancalong, tampaknya harus menunggu waktu lama pasalnya Dinas PU harus menunggu tuntasnya klaim masyarakat terhadap ruas jalan yang ada. “
Ngak tanggung-tanggung yang diklaim itu sepanjang tiga puluh kilometer,” sebut Aswan ketika ditanya soal perbaikan jalan Ranpul – Sangatta.
Ia mengakui, upaya perbaikan hingga memuluskan jalan ke kawasan eks transmigrasi ini terus dilakukan seperti memangkas gunung, menyempurnakan jembatan yang ada serta memperkeras badan jalan.
Catatan Dinas PU, urat nadi warga pedalaman ini yang rusak berat tinggal 1,9 Km sementara bagian lain bisa dilewati dengan mudah meski ada yang masih berdebu. “Karena ada klaim warga itulah perbaikan yang terparah terkendala, diharapkan Camat Sangatta Utara dan Rantau Pulung bisa menyelesaikan dengan harapan kepentingan umum bisa dituntaskan,” bebernya.
Yang membuat Aswan kaget, sepengatahuannya jalan yang ada bekas jalan HPH yang disempurnakan termasuk bantuan PT KPC. Semenjak tidak ada aktifitas lagi oleh HPH, jalan dijadikan masyarakat sebagai jalan umum.
Ia menegaskan, Dinas PU tidak bisa merencanakan perbaikan dan peningkatan mutu jalan yang ada jika masalah tanah yang diklaim masyarakat tidak diselesaikan. “Persoalannya jalan itu merupakan jalan umum sudah lama, entah bagaimana tiba-tiba ada yang mengklaim sebagai pemilik lahan bahkan sampai tiga puluh kilometer. Agar semua merasakan nikmatnya jalan, diharapkan peran tokoh masyarakat serta kesadaran warga karena jalan baik yang merasakan orang banyak,” imbuhnya.
Pengamatan Suara Kutim.com disepanjang jalan Rantau Pulung ke Sangatta, terdapat satu titik paling parah. Kawasan yang lubangnya dalam itu, konon dilarang pemilik tanah untuk diperbaiki akibat tidak sedikit pengendara sepeda motor terjerembab. Selain itu, setiap kendaraan lewat dipungut bayaran oleh oknum yang menjaga kubangan. “Setiap kendaraan mua lewat terpaksa harus bergantian, bahkan sang oknum tadi berpura-pura memperbaiki jalan yang sudah kubangan itu,” ungkap sejumlah pengendara.(SK-03/SK-05/SK-09)

Artikulli paraprak6 Pelajar SLTP, Nekad Mencuri Dalam Lingkungan Kantor Polisi
Artikulli tjetërDonny Suharto Masuk Lanal Sangatta Disambut Adat Kutai