SANGATTA,Suara Kutim.com (27/4)
Jika pencuri professional enggan beraksi di lingkungan polisi, namun bagi enam pelajar SLTP di Sangatta Utara, justru mereka nekad melakukan aksi pencuriannya dalam areal Polsek Sangatta yang satu wilayah dengan Satlantas Polres Kutim.
Dalam aksinya, keenam palajar yang masih di bawah umur ini mumpunyai peran masing-masing yakni dua orang sebagai eksekuto, dua mengawasi petugas dan dua lainnya mengawasi depan Mapolsek Sangatta Utara. “Kehadiran kedua remaja itu pada awalnya tidak mencurigakan, namun setelah diamati ternyata sedang mencopoti barang-barang yang melekat pada barang bukti, sehingga langsung diamankan petugas jaga,” terang Kasat Lantas AKP Afrian Satya Permadi.
Untuk melancarkan aksinya, pelajar yang masih duduk dibangku kelas 2 SLTP ini menggunakan kunci T, sebuah alat yang kerap digunakan pencuri sepeda motor. “Kejadiannya pada hari minggu pukul, sepertinya aksi pencurian itu sudah dirancang karena dua orang melakukan aksi, dua yang menjaga di depan kantor, dan dua yang mengawasi. Namun, setelah anggota Lantas memantau ternyata kedua tersangka sedang asyik mengutak-atik sepeda motor barang bukti, ” jelas AKP Aprian, Senin (27/4) seraya menambahkan keenam tersangka tidak ditahan namun dilakukan pengarahan dengan memanggil oarng tua serta guru BK masing-masing sekolah.
Kepada Suara Kutim.com, AKP Afrian mengaku prihatin dengan kenakalan remaja di Sangatta yang tidak kalah dengan kenakalan remaja anak-anak di kota. “Kalau anak-anak kota saya kira memang luar biasa, tapi anak-anak se kecil Kota Sangatta ini kenakalannya sudah diambang batas,” ungkap Afrian seraya berharap orang tua harus peduli dan jangan lengah dengan pergaulan anak-anaknya.(SK-02/SK-06)
