Beranda kesehatan 7 Desa di Kutai Timur Rawan Malaria

7 Desa di Kutai Timur Rawan Malaria

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (24/3)
Tujuh desa di 3 kecamatan termasuk rawan malairia, walaupun secara keseluruhan Kutim termasuk daerah yang rendah kejadian malaria dan masuk kategori pra eliminasi malaria. Kadis Kesehatan Aisyah menyebutkan ketujuh desa yang rawan yakni Desa Susuk Luar dan Susuk Dalam, Tanjung Mangkalihat, Benua Harapan, Mugi Rahayu, Rimba Lesatari dan Desa Long Nyelong.
Sementara itu ada 18 desa termasuk kategori walaupun secara keseluruhan, Kutai Timur angka Annual Parasite Insidence (API) kurang dari 1 atau berada di posisi 0,4 namun beberapa di posisi 1,5 sehingga perlu dilakukan tindakan strategis terlebih target Kutim masuk dalam daerah eliminasi malaria tahun 2018.
Kasi P2M Dinkes Provinsi Kaltim Nurhasanah menyebutkan intensifikasi malaria di Kaltim bukan cuma di Kutim, namun di semua wilayah yang masuk dalam zona merah. Semetara di Kutim masuk dalam kategori Pra Eliminasi. “Saat ini tinggal bagaimana upaya yang dilakukan Dinkes Kutim agar desa yang masuk kategori merah bisa berubah menjadi zona kuning hingga zona hijau. Upaya untuk menekan penularan nyamuk anopeles dilakukan dengan mengendalikan perkembangbiakan jentik nyamuk,” ujar Nurhasanah.
Diakui, selama ini masih ada tempat berkembangbiaknya jentik nyamuk aedes agypti tidak bisa diberantas. Nurhasanah menambahkan selain menyediakan bantuan logistik berupa kelambu, pemerintah pusat, provinsi dan daerah mengajak masyarakat dan swasta melakukan cara pemberantasan dan pencegahan penyebaran nyamuk malaria seperti aktif melakukan pembersihan tempat nyamuk aeds agypti berkembang, kemudian menggunakan kimia untuk penyemprotan kemudian dengan cara biologi yakni memanfaatkan ekosistem pemangsa nyamuk dan jentik berupa memelihara ikan kepala timah, ikan cupang, ikan mas gupi, serta menciptakan sifat dasar nyamuk yakni bersifat zoofilt atau penghisap darah hewan dan bukan manusia. (SK-03/SK-13)