SANGATTA,Suara Kutim.com (25/11)
Penyebab wafatnya AJ alias Bapak He (60) murni bunuh diri, pasalnya dari olah Tempat Kejadian Pekara (TKP) tidak ada benda-benda mencurigakan jika ayah dari 3 anak ini dibunuh. Namun, dugaan bunuh diri kuat adanya pesan ke Azis- sahabatnya.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko, menerangkan sebelum AJ ditemukan tergantung di kebun pada pohon sawo, ia menelepon kepada Azis yang intinya minta maaf bahkan mengamanatkan agar sahabatnya itu mengambil sepeda pancalnya yang diletakan di pohen leban yang ada di kebun di Jalan Pertanian. “Aj menyatakan ingin bunuh diri, keinginan itu ia ungkapkan kepada Azis seraya berpamitan dan minta maaf selama berteman,” ungkap kapolres.
Disebutkan, ketika diamanati di TKP, tempat Aj mengakhiri hidupnya bersih sementara jasad Aj tergantung beberap sentimeter dari tanah. Bersama Kapolsek Sangatta AKP Mashud serta Kanit Reskrim Iptu Rachmawan, diakui pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda lain kecuali di batang leher membiru akibat jeratan sarung serta tanda umum akibat bunuh diri dengan cara gantung diri.
Azis yang ditemui di RSU Kudungga Sangatta, mengaku tak mengira temannya bisa mengakhiri hidup dengan tragis. Menurut Azis, ketika menerima telepon Aj, ia menerima amanat untuk memberitahu teman lainnya yakni permintaan maaf almarhum. “Saya nggak mengira, Aj yang kami kenal baik dan aktif di kampung bisa mengakhiri hidupnya tragis,” ujar Azis yang tampak terpukul.
Pengakuan Azis ini dikemukan sejumlah warga lainnya, bahkan mereka menilai Aj orang peduli dengan sesamanya. “Kami tak menyangka beliau bisa begitu, mungkin ada persoalan yang enggan diceritakan sehingga menyelesaikannya dengan cara demikian,” kata sejumlah warga Kampung Palet menjelang jenazah Aj dimakam di Masabang, Jumat sore.(SK2/SK3/SK15)
