Beranda politik DPRD Kutim Anggota DPRD Kutim Hepnie Ajak Masyarakat Perangi Hoax

Anggota DPRD Kutim Hepnie Ajak Masyarakat Perangi Hoax

0
Hepnie Armansyah, Anggota Komisi B, DPRD Kutai Timur

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur, Hepni, mengajak masyarakat di daerah tersebut untuk berpartisipasi dalam memerangi hoaks atau informasi palsu. Menurutnya, hoaks merupakan masalah serius yang dapat merusak ketentraman dan keamanan daerah jika tidak ditangani dengan baik.

“Hal yang penting adalah meningkatkan literasi informasi, terutama di kalangan pemuda, agar tidak terjadi kekacauan nalar bangsa ini di masa depan,” katanya.

Hepni juga menambahkan bahwa perlu adanya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai hoaks dan dampak-dampak buruknya. Masyarakat perlu teliti dalam memilah dan memeriksa kebenaran informasi sebelum menyebarkannya ke orang lain.

Hepni juga menekankan bahwa DPRD Kutai Timur berkomitmen untuk terus memperjuangkan upaya-upaya dalam memerangi hoaks dengan cara memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.

Dengan tema ‘Strategi Literasi Informasi,’ politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ingin warga belajar berpikir logis. Dengan begitu, masyarakat tidak akan mempercayai informasi secara mentah-mentah yang bertebaran setiap saat.

“Pertama-tama adalah memperkuat dasar berpikir, kedua adalah seleksi, ketiga adalah verifikasi informasi, dan masih banyak lagi yang dapat mencegah kita terjerumus ke dalam absurditas,” tambahnya.

Dalam urusan keagamaan, Hepnie menekankan pentingnya penerapan kajian dalam membaca atau berinteraksi dengan informasi. Hal ini melibatkan pengujian asal-usul informasi dan validitasnya.

“Agama kita mengajarkan pentingnya logika dan penalaran. Literasi sangat penting, terutama bagi generasi muda yang masih membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang mendalam,” tegasnya.

Selain itu, Hepnie juga menambahkan bahwa hidup di era saat ini yang penuh dengan kesulitan menentukan kebenaran membutuhkan ketenangan dan penalaran yang matang. “Kita sering kali mudah tersulut emosi dan euforia hanya dari informasi ini. Oleh karena itu, perlu menjaga ketertiban pikiran yang didasarkan pada nalar sehat agar tidak berpikir dan bertindak dengan sembarangan dan ambigu,” tutupnya. (red/sk-05/adv)