Beranda politik DPRD Kutim Anggota DPRD Kutim, Novel Soroti Persoalan Susahnya Fasilitas Air Bersih di Tengah...

Anggota DPRD Kutim, Novel Soroti Persoalan Susahnya Fasilitas Air Bersih di Tengah Warga

0

Loading

SuaraKutim.com, Sangatta – DPRD Kutai Timur (Kutim) menyuarakan keprihatinan mereka terkait masalah air bersih, listrik, dan jaringan telekomunikasi yang belum tersebar di beberapa daerah di Kutim.

“Saya khawatir terkait ketidaktersediaan fasilitas dasar bagi masyarakat,” ujar Anggota DPRD Kutim, dr Novel Tyty Pambonan.

Menurutnya, prestasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutim dalam hal ini patut diapresiasi dan diberi penghargaan. Namun, Pemkab Kutim tidak boleh merasa puas, karena masih ada wilayah yang kekurangan air bersih.

Mengamati daerah seperti Kecamatan Wahau, Kombeng, dan Telen yang menghadapi masalah air bersih, politisi tersebut menilai ada potensi sumber air mentah yang bisa digunakan.

“Pemerintah harus memikirkan solusi, seperti membangun fasilitas pengolahan air lokal dengan bantuan perusahaan kelapa sawit,” tegasnya.

Novel menyatakan bahwa pemerintah dan DPRD memiliki tanggung jawab besar untuk menyediakan pelayanan dasar bagi masyarakat. Hal ini mencakup listrik, air bersih, jaringan komunikasi, pendidikan, kesehatan, ketertiban umum, serta infrastruktur.

“Saya berharap pemerintah dapat memastikan fasilitas-fasilitas ini dinikmati secara merata oleh semua masyarakat,” harap Novel.

Sebelumnya dilansir dari pro.kutaitimurkab.go.id Pemkab Kutai Timur (Kutim) dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS/PAMdes) bekerja sama Lembaga Studi Ilmu Keuangan dan Pemerintahan (LSIKEP) di Ruang Emerald Floor 3 Hotel Mercure.

Pemerintah berkomitmen memaksimalkan pelayanan air minum yang merupakan pelayanan dasar yang menjadi tanggung jawab pemerintah. Hal ini ditegaskan langsung oleh Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi mewakili Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman saat membuka kegiatan tersebut

“Jadi sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDGs), target air minum aman 100 persen diharapkan tercapai di tahun 2030 oleh Pemkab Kutim,” tegas Rizali disaksikan Asisten II Perekonomian dan Pembangunan (Ekobang) Seskab Kutim Zubair, Kepala Bapedda Kutim Noviari Noor, para camat, kepala desa, Ketua BPD, Tim Pendamping UGM dan undagan lainnya yang hadir. (Red/SK-05/adv)