Masuknya usulan masyarakat ini, ia dan anggota DPRD lainnya dari bengalon siap mengawal usulan agar direalisasikan tahun depan. Ia menandaskan, kalau pembangunan lain relative sudah ada dan sudah baik. “Tinggal fasilitas rumah sakit dan pasar ini, yang belum ada, yang harus dibangun,” katanya.
Terkait biaya pembangunan dua proyek ini, Arfan mengatakan tidak bisa menperkirakan. Sebab, itu harus dihitung dulu, baru ketahuan. Tapi ia menyebutkan, dana yang digelontorkan lumayan besar yakni lebih Rp10 M. “Tidak mungkin hanya aspirasi, tapi harus masuk program pembangunan pemerintah,” tandasnya.
Sebelum Musrembang, Arfan mengakui warga Bangalon sangat membutuhkan Rumah Sakit (RS). Namun apa yang diperjuangkan selama bertahun-tahun selalu kandas karena masalah lahan. “Kebutuhan utama masyarakat Bengalon saat ini rumah sakit, karena Bengalon kecamatan paling padat kedua penduduknya di Kutim setelah Sangatta Utara, namun belum punya rumah sakit,” katanyaa.
Diakuinya, selama ini belum ada anggota DPRD dari Bengalon namun untuk periode 2014-2019 tercatat dua anggota DPRD sehingga apa yang disuarakan masyarakat Bengalon yang bisa perjuangkan. (ADV34-DPRD Kutim)