Beranda hukum Asyik Main Game di Warnet,20 Pelajar Diamankan Satpol PP Kutim

Asyik Main Game di Warnet,20 Pelajar Diamankan Satpol PP Kutim

0
Pelajar yang berhasil digaruk Satpol PP Kutai Timur saat main game disebuah warnet pada jam belajar.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (25/1)
asyikSebanyak 20 pelajar yang membolos belajar, berhasil digaruk Satpol PP Kutim saat bermain di sejumlah warnet dan pusat perbelanjaan di Sangatta. sekira Senin (18/1) hingga Kamis (21/1) lalu. Mereka yang diamankan kemudian dikembalikan ke sekolah masing-masing setela didata dan dberikan pengarahan.
Kabid Trantibum Satpol PP Kutim, Suharman operasi penertiban terhadap pelajar gencar dilaksanakan karena laporan masyarakat yang kerap bolos dan nongkrong di warnet untuk bermain game online. “Selama empat hari razia diakuinya Satpol PP Kutim berhasil mengamankan 20 siswa dari berbagai sekolah swasta di Sangatta, sementara pelajar dari sekolah negeri tidak ada,” terangnya.
Suharman menyebutkan saat diinterogasi beragam alasan dikemukakan para siswa seperti tidak ada guru mengajar selain itu ada pula yang beralasan jam belajar sedang kosong. Sebagai upaya prefentif mereka dikembalikan ke sekolah masing-masing, dan respon dari sekolah mendukung k. “Sekolah sangat mendukung karena turut membantu menertibkan siswa nakal dan sering bolos,” ucapnya.
Dijelaskan dari 20 siswa yang diamankan, tiga siswa yang sempat melawan tidak mau dibawa ke sekolah sehingga diberikan tindakan represif yakni dengan memberikan sanksi hukuman ringan seperti lari lapangan dan push-up. “Saat penangkapan juga rata-rata anak tidak mau diserahkan ke orang tua. Karena masih awal kami pun menuruti, makanya diserahkan ke sekolah,” beber Suharman seraya menerangkan siswa yang bolos telah menandatangani pernyataan tidak akan mengulangi perbuatannya.
Suharman menaruh harapan kepada pengelola Warnet, untuk peduli dengan nasib anak bangsa. Menurutnya karena ada pembiaran dan mau cari untung saja tanpa peduli dengan nasib anak-anak, pengelola warnet diingatkan tidak menerima anak sekolah terutama saat jam belajar berlangsung. “Kalau tidak taat akan kami laporkan ke pihak terkait,bisa saja usahanya ditutup demi kepentingan bersama,” tegasnya.(SK-03/SK-12)