Beranda foto Bupati Kaget, Banyak Pengguna Narkoba Dirawat di Puskesmas Wahau

Bupati Kaget, Banyak Pengguna Narkoba Dirawat di Puskesmas Wahau

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (2/8)

Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama Camat Muara Wahau Yusriansyah dan Pimpina Puskesmas Wahau Satu, membahas penanganan perawatan korban Narkoba.(Foto Burhan/Humas)
Bupati Ardiansyah Sulaiman bersama Camat Muara Wahau Yusriansyah dan Pimpina Puskesmas Wahau Satu, membahas penanganan perawatan korban Narkoba.(Foto Burhan/Humas)
Bupati Ardiansyah Sulaiman yang getol menyuarakan pemberantasan terhadap Narkoba, kaget di Puskesmas Wahau Satu Kecamatan Muara Wahau kini merawat warga Muara Wahau yang terkena pengaruh Narkoba terutama sabusabu.
Mereka yang dirawat di Puskesmas Wahau Satu selama 6 bulan, diakui Ardiansyah berstatus mapan karena telah memiliki pekerjaan tetap. “Ada tiga belas orang yang kini dirawat di Puskesmas Wahau Satu karena telah ketergantungan dengan Narkoba, selama dalam perawatan diharapkan peran serta keluarga sehingga tidak kembali lagi setelah dirawat,” ujar Ardiansyah.
Ia mengakui untuk melakukan perawatan terhadap pemakai Narkoba memerlukan waktu lama, sedangkan perawatan selama enam bulan diakuinya belum maksimal karenanya peran orang tua dan keluarga penting. “Bagi pengguna Narkoba yang dengan kemauan sendiri dan didukung keluarga untuk berobat tidak akan disentuh hukum, namun ketika tertangkap tangan sedang menggunakan Narkoba lain lagi masalahnya demikian dengan penggedar,” kata Ardiansyah.
Disebutkan, perawatan bagi pengguna Narkoba oleh Puskesmas tidak sama dengan rehabilitasi yang dilakukan BNN di Lido Bogor. Namun, ia menegaskan upaya perawatan yang dilakukan sejumlah Puskesmas tiada lain untuk melakukan pencegahan tahap awal dan menjadi contoh bagi pengguna lainnya.
Sebagai kepala daerah yang masih menjabat Ketua BNK Kutim, Ardiansyah mengaku prihatin banyaknya pengguna Narkoba yang dirawat di Puskesmas Wahau Satu. “Karena banyaknya penggunaa Narkoba yang dirawat menggambar bahwa penyalahgunaan Narkoba sekitar Muara Wahau dan Kongbeng marak,kondisi ini menjadi perhatian semua pihak terutama masyarakat dan keluarga,” ujar Ardiasnyah.
Keterangan yang dihimpun Suara Kutim.com, selain jenis sabusabu pengguna Narkoba di Kongbeng dan Muara Wahau, juga menggunakan pil koplo, ngelem dan ngomix. “Kalau pil koplo umumnya anak-anak termasuk ngomix dan ngelem, mereka menggunakannya di kebun sawit,” kata beberapa sumber media ini.(SK-03/SK-11)