Beranda KABAR KALTIM Catatan Karo Humas Kaltim (3): Kaget Melihat Kerahmahan dan Kesederhanaan Presiden Syechlles

Catatan Karo Humas Kaltim (3): Kaget Melihat Kerahmahan dan Kesederhanaan Presiden Syechlles

0
Delegasi Pemprov Kaltim ketika berada dalam ruang tunggu State House Republik Syechelles

Loading

SALAH satu agenda utama kedatangan rombongan Pemprov Kaltim ke Republik Seychelles yakni bersilahturahmi ke Presiden Danny Faure. Bayangan saya untuk bertemu Presiden Danny Faure, tentu tidak jauh berbeda dengan kebanyakan presiden dimana ada aturan ketat, termasuk penjagaan dan pemeriksaan.

President Syechelles saat menerima delegasi Kaltim.

            Berpengalaman bagaimana saat masuk Istana Negara di Jakarta, sejumlah kamera ditinggal di hotel. Hanya beberapa kamera kecil dan HP, serta tape. Namun betapa kagetnya saya dan rombongan, ketika masuk areal state house penjagaan tak ketat bahkan yang berjaga di gerbang utama hanya satu orang.

Beberapa meter dari pos jaga pertama, kami langsung dibawa ke areal parkir yang berjarak sekitar 20 meter dari kediaman Presiden Danny Faure. Untuk masuk ruang tunggu, rombongan yang dipimpin Wagub Hadi Mulyadi ditambah Nelson S dari Kemendagri tak harus melewati pemeriksaan atau alat pendeteksi logam. “Please,” kata seorang pegawai State House dengan ramah menyambut rombongan yang tiba di state house tepat pukul 16.00 atau pukul 20.00 Wita.

            Di ruang tunggu yang dipenuhi dengan foto mantan Presiden Seychlles serta barang antik lainnya ini, kami hanya beberapa menit. Setelah Dubes Syechelles untuk Indonesia, Nico Barito masuk untuk melapor akhirnya semua rombongan langsung masuk ruang Presiden Danny Faure biasa menerima tamu.

Saya dan President Danny Faure.

            Bahkan dengan ramahnya, pria yang mirip Barak Obama ini menyambut delegasi Kaltim. “Hello,” katanya ketika berjabat tangan dengan Wagub Hadi Mulyadi yang didampingi Awang Faroek Ishak –  anggota Komisi VII DPR-RI,  Kepala Pusat Fasilitasi Kerja Sama Kemendagri Nelson Simanjuntak, Utusan Khusus Negara Seychelles untuk ASEAN Nico Barito, Wakil Bupati Berau Agus Tamtomo, Kadis Pariwisata Kaltim Sri Wahyuni, Tenaga Ahli Gubernur Prof Zein Heflin dan Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Kepariwisataan Maratua Tri Murti Rahayu.

Dipertemuan yang santai selama 45 itu, yang menjadi topik pembiocaraan seputar dunia kepariwisataan terutama  kepariwisataan di Pulau Maratua Berau dimana Republik Seychelles, berniat menanamkan investasi agar kepulauan yang kaya dengan obyek wisatanya itu bisa diwujudkan seperti kepariwisataan di Republik Seychelles.

Wagub Hadi dalam pertemuan yang ditandai dengan menikmati teh dan kopi itu, menyampaikan salam hormat Gubernur Isran Noor, serta menyambut gembira keinginan Republik Syechell untuk mengarap kepariwisataan di Maratau hingga menjadi obyek wisata skala internasional.

“Pemerintah RI dan Kaltim senang berkerjasam dengan Republik  Seychelles, karenanya diharapkan bisa saling menguntungkan dan lebih ditingkatkan,” kata Hadi.

Hadi yang mengenakan batik lengan panjang, disebutkan Syafranuddin – Jubir Pemprov Kaltim, berharap proses kerjasama segera dilanjutkan berdasarkan ketentuan yang berlaku sehingga kedepan tidak menimbulkan masalah.

Sementara President Danny Fuara yang mengenakan kemeja putih, mengungkapkan pendapatan negaranya terbesar dari sektor pariwisata. Sebagai negara kepulauan, sebut Presiden Danny Fuara tidak banyak sumber daya alam yang dimiliki namun berkat dukungan masyarakat Seychelles banyak dikunjungi wisatawan dari berbagai negara.”Rakyat Seychelles sangat menyadari akan dunia kepariwisataan, karenanya mendukung program pemerintah. Pariwisata tidak akan pudar, karena masyarakat perlu untuk berwisata,” sebut President Danny Fuara yang mengaku luas negaranya lebih kecil dari Kaltim.(syafranuddin/bersambung)