SANGATTA,Suara Kutim.com (20/5)
Baru digelar empat hari, Operasi Patuh Mahakam (OPM) 2016 di Kutim sudah menjaring 180 pelangar lalulintas diberi sanksi. Pengendara yang dijaring OPM 2016 akibat beragam pelanggaran seperti tidak menggunakan helm, tidak melengkapi surat menyurat dalam berkendara, serta tidak membawa SIM atau STNK. Selain itu juga adanya pelanggaran nyata seperti mengendarai kendaraan dengan melawan arus.
Kapolres Kutim AKBP Rino Eko didampingi Kasat Lantas AKP Ramadhanil, menjelaskan sejak Senin (16/5) lalu selain 180 pelanggar lalu lintas yang telah ditertibkan dan diberikan sanksi penindakan, terdapat 165 pengendara diberikan sanksi tilang sedangkan 15 pengendara hanya diberikan sanksi berupa teguran. “Pelanggar lalu lintas masih didominasi oleh pengendara roda dua, bahkan dalam OPM 2016 penertiban tidak hanya dilakukan pada masyarakat umum tetapi juga kepada anggota Polri sehingga 9 anggota Polisi dari Polres Kutim yang dikenakan sanksi tilang akibat berkendara tanpa kelengkapan surat menyurat terutama tidak membawa SIM dengan alasan lupa,” terang kapolres ketika ditemui wartawan, Jumat (20/5).
Sementara AKP Ramadhanil menerangkan ada perberbedaan antara operasi simpatik dengan OPM, menurutnya Operasi Simpatik diarahkan kepada pembinaan karenanya setiap pelanggaran lalulinta diberikan teguran dan sosialisasi agar pengendara lebih tertib dalam berlalu lintas sementara operasi patuh lebih menekankan pada upaya penindakan. “Dalam operasi patuh dilakukan pada daerah kawasan tertib lalu lintas (KTL). Namun Satlantas Kutim juga menyasar ke beberapa kawasan yang jarang dijamah petugas namun kerap terjadi pelanggaran lalu lintas seperti Jalan Pendidikan, Bukit Pelangi dan Jalan Inpres sementara pengamatan kerap terjadi pelanggaran nyata yang dilakukan pengendara bermotor seperti tidak menggunakan helm dan melawan arus,” beber AKP Ramadhani.(SK3)
