SANGATTA,Suara Kutim.com (16/7)
Pesan yang layak direnungkan dan dilaksanakan itu, disampaikan Fahmi Rasyad dengan masuknya 1 Syawal 1436 H sebagai tanda Idul Fitri, tiba. Fahmi menegaskan makna dari “hari kemenangan” yang kerap disebut masyarakat terhadap Idul Fitri tiada lain masyarakat senantiasa mengedepankan semangat persaudaraan, kesederhanaan, keprihatinan dan kasih sayang. “Jangan diartikan kemenangan setelah melaksanakan ibadah puasa dan kegiatan lainnya selama Ramadhan disambut dengan kebebasan berlebihan bahkan terkesan glamor, jauh dari apa yang diajarkan Rasulullah. Sebaliknya, Idul Fitri diisi dengan memperbanyak mengumandangkan takbir, tahmid dan tahlil baik secara perorangan maupun secara berjamaah di masjid dan langgar dengan keikhlasan dan hanya mengharap Ridho Allah SWT,” imbuhnya.
Dikatakan, Nabi Muhammad SAW mengingatkan ummat Islam saat Idul Fitri tiba segera memperbanyak istighfar dan introspeksi terhadap prilaku masa lalu dengan jalan bertaubat serta berlomba dalam amal kebaikan dan taqwa kepada Allah SWT.
Ia juga mengajak ummat Islam untuk mendatangi tempat-tempat shalat id terutama di lapangan meski hanya mendengarkan khotbah saja bagi wanita yang berhalangan. “Melakukan sholat idul fitri di lapangan dan masjid sebagai bagian dari syiar serta dakwah dengan mengajak keluarga, kerabat dan handai taulan bagi yang menjalankan,” ujar Fahmi Rasyad.(SK-04/SK-010)