Beranda ekonomi Gabus Langka dan Harganya Selangit, Berimbas ke Nasi Kuning

Gabus Langka dan Harganya Selangit, Berimbas ke Nasi Kuning

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (20/3)
Pengemar nasi kuning atau lontong dengan lauk ikan gabus, dalam beberapa bulan terakhir tampaknya gigit jari pasalnya banyak penjual nasi kuning dan lontong tidak bisa menyediakan pelengkap makanan khas Kalimantan ini, pasalnya harga ikan gabus mencapai Rp110 ribu perkilogram.
Ikan yang lebih dikenal masyarakat Kaltim termasuk Sangatta dengan haruan bernama latin Channa striata, diakui sudah langka dalam beberapa bulan terakhir. “Mungkin karena kemarau tahun lalu dan diperpanjang tahun ini, haruan jadi langka kalaupun ada harganya selangit itupang,” kata Haji Sabrani – seorang pedagang nasi kuning di Sangatta Lama.
Sebagai penjual nasi kuning, pensiunan PT KPC ini mengaku tidak berani menjadikan sebagai pelengkap dagangannya karena untuk memasang harga terlalu sulit, selama ini diakui sebungkus nasi kuning dengan ikan gabus lebih mahal ketimbang ayam atau telor termasuk ikan laut.
Bagi sebagian orang Kalimnatan terurama Kalsel dan Kaltim, makan nasi kuning terasa lengkap dengan ikan gabus. Sebagian besar pencinta nasi kuning, kepala ikan gabus paling nikmati. “Kalau makan nasi kuning tanpa ikan gabus terasa belum pas, tapi apa boleh buat karena nggak ada terpaksa pakai daging,” kata Ramli (39) warga Sangatta.
Ikan gabus dikenal sebagai predator yang kerap ditemukan di danau atau sungai yang berarus tenang. Ikan gabus berdasarkan penelitian Prof Dr Ir Eddy Suprayitno, MS dari Universitas Brawijaya Malang memiliki kandungan protein albumin tertinggi dibandingkan dengan sumber protein albumin dari ikan-ikan lain seperti lele, bandeng, ikan mas, nila, bahkan tertinggi dibandingkan telur, daging ayam, dan daging sapi.(K-05/SK-13)