Beranda ekonomi Garam Semakin Asin di Kutim

Garam Semakin Asin di Kutim

0

Loading

SANGATTA (27/7-2017)
Ketersediaan garam di Kutim terutama Sangatta, boleh kata menipis. Namun, masih bisa memenuhi permitaan warga meski harganya melambung. Sejumlah pemilik toko dan mini market ketika disambangi Tim Investigasi Suara Kutim.com mengaku stok menipis dalam beberapa pekan terutama garam dapur.
Di Pasar Induk Sangatta (PIS) ketersediaan garam umumnya masih ada namun tidak sebanyak beberapa bulan lalu. Sementara di Bandi Raya, ketersediaan garam dapur masih banyak namun di rak tidak tercantum harga. “Memang sejak awal bulan lalu, belum ada masuk sehingga garam yang dijual ini stok lama,” terang sejumlah pedagang di PIS.
Kepada Suara Kutim.com diakui kerap mendapat pasokan garam dari distributor setiap pekan dengan harga Rp20 ribu pak, namun belakangan naik menjadi Rp35 ribu. “Dua pekan ini saya tidak mendapat pasokan lagi, katanya belum produksi sementara yang ada ini merupakan stok lama,” ujar seorang pedagang yang mengaku bernama Iin.
Mulai langkanya garam dapur di Sangatta, sejumlah warga yang kebetulan ke Samarinda atau Balikpapan terpaksa membeli dalam jumlah banyak. Hal serupa juga dilakukan warga Muara Ancalong, Muara Bengkal dan Telen. “Dulu nggak pernah titip garam, sekarang mau tak mau titip minta dibelikan meski hanya untuk keperluan dapur,” aku Shinta – warga Sangatta Utara.
Kelangkaan garam ini, menyebabkan harga garam tidak lagi dijual Rp1000 perbungkus tetapi Rp2 ribu, bahkan di Muara Ancalong dan Muara Bengkal mencapai Rp4 ribu, terutama yang dibawa pedagang keliling.(SK2/SK3/SK11/SK12/K1)