Beranda ekonomi Gas Melon Langka, Pengecer Ngaku Rugi

Gas Melon Langka, Pengecer Ngaku Rugi

0
Dua pangkalan gas elpiji isi 3 Kg di Jalan Diponegoro ini dalam beberapa hari tidak bisa menjual gas melon karena belum ada pasokan dari agen, sementar gas isi 12 Kg tersedia banyak.

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (21/10)
Akibat kelangkaan gas elpiji ukuran 3 Kg atau dikenal dengan gas melon, Sahar seorang pengecer di Sangatta mengaku mengalami kerugian besar karena antara modal dengan pendapatan tidak sebanding.
Kepada Suara Kutim.com, Rabu (21/2) pagi ia menyebutkan selama ini mendapat jatah lebih 200 tabung, sementara dalam sepekan terakhir hanya menerima 100 tabung. Terjadi kelangkaan gas melon, pria yang sudah menyandang haji ini berharap Pemkab Kutim membantu mencarikan jalan keluar agar kelangkaan ini dapat cepat teratasi.
Diakuinya, dengan penjualan gas melon ia mendapat keutungan Rp3 ribu lebih karena harga di pangkalan diperolehnya Rp19 ribu pertabung sementara dijual lagi minimal Rp21.500 pertabung. Sementara untuk membeli tabung baru dari agen dihargai Rp165.000 per tabung berikut isi. “Sebagai pengecer, semua membeli gas melon di pengkalan yang telah mendapat persetujuan Pertamina sementara membeli kea gen tidak bisa,” aku Sahar.
Terhadap kelangkaan gas melon, ia tidak tahu penyebabnya namun diakui kebanyakan pangkalan juga belum mendapat pasokan dari agen. Sahar membantah jika ada pengecer melakukan penimbunan, meski demikian ia tidak menapik akibat kelangkaan gas menyebabkan harga jual naik tajam.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Irawansyah saat dikonfirmasi mengaku belum mengetahuinya. Dirinya mengatakan akan segera mengirimkan staf untuk melakukan pengecekan ke lapangan terkait kelangkaan ini. “Kami segera melakukan investigasi, apakah benar kelangkaan ini diakibatkan karena pengurangan jatah dari Pertamina ataukah terjadi penimbunan ditingkat agen atau lain,” janji Irawansyah.(SK-02/SK-12)