Beranda ekonomi Harga Singkong Gajah Diduga Dipermainkan, Petani Terlindas

Harga Singkong Gajah Diduga Dipermainkan, Petani Terlindas

0

Loading

SANGATTA (12/11-2017)
Perubahan harga beli di tingkat pengepul, disinyalir kuat menjadi penyebab lesunya petani singkong gajah disejumlah kecamatan diantaranya Kaubun. Menurut Camat Kaubun, Muhammad Amin, kesepakat harga beli singkong di tingkat pengepul antara Rp 700 hingga rp 800 per kilogramnya, namun kenyataannya antara Rp300 hingga Rp400 per kilogramnya.
Ia mengungkapkan, saat ini kondisi petani singkong terutama singkon gajah di kecamatannya mengalami kelesuan karena harga beli ditingkat pengepul singkong yang tak masuk akal, meski sebelumnya pernah dibeli di atas Rp1.000 perkilogram.
Camat yang suka bergelut dengan sawah pertanian ini, berharap koperasi sebagai mitra petani singkong bisa menstabilkan harga beli singkong terlebih ada rencana ikut sertanya salah satu perusahaan umum daerah atau perusda sebagai mitra koperasi dan petani singkong dalam membeli hasil-hasil panen petani. “jika sebelumnya harga beli singkong antara Rp 700 hingga Rp 800 per kilogramnya, petani berkeinginan agar harga beli bisa bertahan dikisaran Rp 600 per kilogramnya karena harganya ideal dengan biaya produksi,” terang Amin.
Namun sejumlah petani ketika ditemui Suarea Kutim.com mereka berharap adanya pengawasan ketat dari pemkab, pasalnya mereka kerap dipermainkan pengepul. “Bagaiman kami bisa menikmati hasilnya, jika tiba-tiba saja harga anjlok sementara singkong sudah dipanen jika dibiarkan akan membusuk,” kata sejumlah petani.(SK3/SK12)

Artikulli paraprak3 Bangunan Ludes di Gang Majai Sangatta Utara, Malam Tadi
Artikulli tjetërDPRD Setujui Utang Proyek Multi Years Rp1,3 Triliun