
SANGATTA (7/11-2017)
Jasad Radeck Timo (52) akhirnya dibawa ke RSU AW Syahrani Samarinda untuk dipersiapkan sebelum dikirim ke Jerman melalui Jakarta. Sementara, ibu Radeck Timo meski sempat shock namun mengihlaskan kepergian putranya dan ia tidak ingin dilakukan otopsi.
Dengan surat diterima Undine Simone pukul 17.00 Wita, ini langsung diterjemahkan ke Bahasa Indonesia dan menjadi pegangang pihak kepolisian untuk memberikan surat keterangan untuk digunakan Undine Simone membawa temannya wisatanya kembali ke Jerman. “Untuk sementara jasad dibawa ke RSU AW Syahrani Samarinda untuk ditangani sebelum dibawa ke Jerman, nanti di Samarinda akan ditangani biro khusus yang akan membawa ke Jerman,” terang Junaid – guide yang mendampingi almarhum selama berada di Kutim.
Jasad Timo Radeck sendiri, Selasa siang menjalani pemeriksaan luar oleh dokter RSU Kudungga. Kemudian pukul 21.50 Wita, dibawa ke Samarinda dengan menggunakan ambulance milik RSU Kudungga.
Keterangan yang didapat Suara Kutim.com, Timo Radeck meninggal dunia diduga karena kelelahan. Almarhum semenjak tiba di Kutim, sempat menginap di Hotel ABNA Sangatta setelah itu melanjutkan tour melihat hutan di TNK, sebelum ke Muara Wahau.
Di Muara Wahau, almarhum bersama Undine Simone menginap di Penginapan 888 setelah itu masuk Hutan Wehea. Pada jam istirahat, Timo disebut-sebut tidak istirahat. “Bahkan malamn hari ia masih bergadang, jadi kurang istirahat,” kata Junaid.
Rencananya dari Hutan Wehea, Timo Radeck dan Undine Simone melanjutkan perjalanan ke Berau untuk berkunjung ke Pulau Derawan sebelum kembali ke Jakarta dan meneruskan perjalanan ke Jerman.(SK12)