SANGATTA (15/12-2018)
Bupati Ismunandar mengakui tugas yang diemban seorang auditor pada inspektorat wilayah (Itwil) punya beban moral besar, karenanya menuntut kecermatan, tak mengenal lelah, akuntabel dan profesional melaksanakan tugas.
Saat ini, kata Ismu, usai melantik 10 Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintah (P2UPD) atau auditor pada Itwilkab Kutim, belum lama ini, keberadaan Itwil diminta lebih peka dan akuntabel dalam melaksanakan tugas pengawasan pembangunan dan pemerintahan sehingga tidak terjadi kebocoran APBD.
Sebagai orang yang layak menjadi P2UPD, kata Ismu, tugas yang diamanatkan agar dilaksanakan sesuai aturan dan benar-benar memberikan nilai tambah bagi pembangunan Kutim. “Kalian wajib membuktikan diri sebagai orang – orang yang profesional dan layak untuk melaksanakan tugas sebagai pengawas atau auditor, agar pembangunan di Kutim berjalan sesuai harapan masyarakat,” pesan Ismu.
Ia mengakui, selama ini, pejabat yang dilantik merupakan pejabat structural sehingga pila kerjanya terbatas. Namun setelah fungsional, diharapkan lebih professional dan lebih mudah berkoordinasi bahkan bisa langsung ke Wakil Bupati dan Sekda.
Tenaga pengawas yang ada pada Itwilkab, ujar Ismu, bisa memperkuat sistem pelaporan, sistem keuangan termasuk penyelenggaraan Pemerintahan.
Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kutai Timur, pegawai yang dilantik sebagai auditor yakni yakni Sukran, Bambang Tri Isnanto, Hadriawati, Nurmala Widhowaty, Eka Rahayu Murnitasari, Varwaningsih, Rustianingsih, Roni Safiti, Kaspul Anwar, dan M R Andjar Rahmawati. “Mereka dulunya pejabat struktural disejumlah OPD, kemudian mengikuti seleksi,” terang Suko Buwono – Kepala Itwilkab Kutim.(SK11)