Beranda hukum Ismu Memahami Kondisi Negara, Namun Cara Pemotongannya Tidak Adil

Ismu Memahami Kondisi Negara, Namun Cara Pemotongannya Tidak Adil

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (9/8)
Bupati Kutim Ismunandar tidak terima APBD Kutim harus dipotong hingga Rp1,4 triliun imbas dikuranginya dana perimbangan oleh pemerintah pusat. Ia menegaskan, pemkab berusaha agar pemangkasan tidak mencapai Rp1,4 triliun atau 40 persen dari APBD Tahun 2016.
Kepada wartawan, ia mengakui jika terjadi perubahan besar anggaran akan menyebabkan sejumlah pembangunan prioritas ikut terpangkas. “Kami akan tetap berusaha, agar anggaran tidak dipotong sebesar Rp1,4 triliun. Kami sudah bentuk tim, kami akan membuat surat ke kementrian keuangan, karena selama ini Kutim sudah banyak menyumbang bagi Negara, jadi tidak adil, kalau karena pendapatan Kutim besar, lalu potongnya juga besar,” jelas Ismunandar.
Ismu menegaskan tidak habis pikir jika pemerintah pusat melakukan pemotongan rata dana transfer daerah yang mencapai Rp63 triliun sehingga Kutim harus dipotong Rp1,4 triliun. “Hitungannya jika dana transfer yang dikurangi Rp63 triliun kemudian dibagi 500 daerah kabupaten dan kota se Indonesia, artinya tidak sampai dipotong Rp1,4 triliun,” bebernya.
Meski demikian, Ismunandar mengaku memahami kondisi negara saat ini. Menurutnya, kalau negara membutuhkan dana, anggaran dipotong tak masalah, tapi besarannya harus rasional dengan mempertimbangkan kondisi daerah terlebih bagi daerah penghasil. “Saya tidak terima cara baginya. Kalau negara butuh, tidak masalah dipotong tapi jangan sebesar itu karena kita juga ingin pembangunan di Kutim tetap jalan,” tandasnya.
Sebelumnya Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang mengungkapkan, pemerintah pusat akan memotong anggaran dana transfer ke Kutim dari royalty dan bagi hasil migas sebesar Rp1,4 trilun dalam tahun ini. Akibatnya, Pemkab Kutim terancam akan mengalami krisis keuangan, karena APBD 2016 hanya Rp3,5 triliun.(SK2)