SANGATTA (10/6-2019)
Hari pertama masuk kerja bagi PNS Pemkab Kutim pasca cuti bersama Idul Fitri 1440 H, hanya dimanfaatkan untuk saling bersilahturahmi. Namun, tingkat kehadiran rata-rata mencapai 80 persen sedangkan yang tidak bisa masuk kerja terlambat umumnya, baru tiba di Sangatta.
Sejumlah pegawai yang terlambat masuk kerja karena Ahad (9/6) kemarin mereka terjebak banjir yang melanda Samarinda terlebih bagi pengendara sepeda motor. Sedangkan yang menggunakan taksi gelap atau bus gagal karena ketiadaan kendaraan. “Mau taksi gelap bisa, tapi tarifnya lebih mahal dari biasanya sementara menggunakan travel rute Balikpapan – Sangatta, sudah penuh,” terang sejumlah pegawai Pemkab Kutim diantaranya Anto yang kesehariannya berkerja pada Kantor Bupati Kutim.
Bupati Ismunandar kepada wartawan memaklumi dengan kondisi yang dialami pegawai Pemkab Kutim yang saat ini kediamannya masih kebanjiran. “Kita ikut prihatin dengan banjir yang dialami Samarinda, diataranya dari korban ada teman-teman kita karenanya kita memakluminya yang penting dapat memberitahu atasannya. Bagi PNS dan TK2D Kutim yang hari ini bisa beraktifitas kerja, agar menggelorakan semangat bekerja dan mengabdi kepada masyarakat,” terang Ismu yang Senin kemarin sebagian besar waktunya melayani pegawai yang datang untuk bersilahturahmi.
Tidak hanya berharap PNS dan TK2D Kutim bisa bekerja normal, Ismu berharap pasca lebaran Idul Fitri ini menjadi momentum bagi masyarakat Kutim untuk kembali mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan antara sesama. “Mari kita lupakan segala perselisihan yang pernah timbul dalam pesta demokrasi Pemilu yang telah lewat dan kembali bersama-sama mendukung program pembangunan Kutai Timur,”imbuhnya.(SK2)