Beranda ekonomi Gubernur Isran Paparkan Ekonomi Kaltim di Singapura

Gubernur Isran Paparkan Ekonomi Kaltim di Singapura

0

Loading

SANGATTA (19/11)

Hasil penelitian Asia Competitiveness Institute – National University of Singapore (ACI-NUS) pada 2017-2018 menyebutkan indikator terlemah dari daya saing Kaltim adalah pertumbuhan ekonomi yang rendah dan Non Performing Loans (NPL) yang rendah. Gubernur Isran Noor pun segera memberi sanggahan.
Penjelasan terkait hal itu disampaikan Gubernur Isran Noor saat didaulat menjadi narasumber pada ajang 2019 World Bank – Asia Competitiveness Institute Annual Conference bertajuk “Urbanization Drive and Quality Adjusted Labour Contibutions to GDP” yang dihelat di Lee Kuan Yew School of Public Policy, National University of Singapore, Selasa (19/11)
“Saya ingin menjelaskan bahwa pada 2019, pertumbuhan ekonomi triwulanan Kaltim berada di atas pertumbuhan nasional. Pada kuartal ketiga, perekonomian Kaltim tumbuh 6,89 persen dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,02 persen,” ungkap Isran.
Penjelasan Gubernur Isran Noor ini sekaligus untuk meyakinkan para pengusaha Singapura agar tidak ragu, karena selain memiliki peluang yang masih sangat terbuka, kondisi Kaltim juga sangat kondusif untuk berinvestasi.
Meski demikian, Gubernur Isran Noor secara terbuka juga menguraikan sejumlah tantangan utama yang masih dihadapi. Di antaranya struktur ekonomi Kaltim yang masih didominasi sumber daya yang tidak terbarukan seperti batu bara, minyak, dan gas.
Kemudian pertumbuhan ekonomi juga masih sangat dipengaruhi oleh harga komoditas batu bara, minyak, gas, dan CPO. Selain tingkat pengangguran Kaltim yang masih berada di atas angka nasional.
“Disparitas HDI (Human Development Index) antara daerah perkotaan dan pedesaan masih sangat tinggi,” aku Isran.(Sul-HMS Pemprov)