Beranda kutim Jamaah Beradaptasi Dengan Kota Madinah, Bertemu Jamaah Dari Negara Lain

Jamaah Beradaptasi Dengan Kota Madinah, Bertemu Jamaah Dari Negara Lain

0
Jamaah Haji Kloter IV Balikpapan didepan Masjid Nabawi, dan Humaidi - jamaah asal Kutim foto bersamaa jamaah asal India.

Loading

SANGATTA (6/8-2017)
Jamaah Kloter IV Embarkasi Balikpapan setelah beberapa hari di Madinah, dikabarkan mulai beradaptasi dengan cuaca kota yang terkenal dengan Masjid Nabawi serta kehirukpikuknya. Bahkan, sejumlah jamaah sudah berkomunikasi dengan jamaah asal negara lain.
Selain menikmati masjid yang dibangun Nabi Muhammad SAW atas dasar Taqwa pada tahun 1 Hijrah ini, jamaah juga bisa menikmati kesejukan ruangannya yang setiap pilarnya terdapat AC, jika tidak tahan dengan dinginnya bisa berdiam diri di bagian tengah yang terbilang hangat karena kubahnya bisa terbuka pada waktu-waktu tertentu.
Yang membuat jamaah senang, saat berada dalam masjid sama sekali tak terdengar suara kegaduhan atau suara anak-anak bermain seperti di masjid-masjid di Indonesia. “Semua jamaah ketika masuk langsung melaksanakan ibadah, jika lelah shalat membaca Al-Quran selain itu istirahat sejenak sambil menikmati air zam-zam,” kata Humaidi – warga Muara Ancalong.
Pegawai Kantor Camat Muara Ancalong ini mengakui telah berkenalan dengan sejumlah jamaah haji dari berbagai negara diantaranya dari India dan Cina. Demikian dengan jamaah lainnya sempat bertemu dengan jamaah asal Afrika. “Sama sekali tidak ada perbedaan, semua sama saat melaksanakan ibadah di Masjid Nabawi bahkan saling senyum serta berbagi jika ada yang kebetulan membawa makanan seperti kurma termasuk air zam-zam,” cerita Humaidi seraya menggambarkan suasana saat melaksanakan shalat Jumat di Masjid Nabawi.
Masjid Nabawi sendiri setelah berkali-kali direnovasi kini semakin luas, pelantaran yang kini payung raksasa yang dibuka siang itu sebelumnya pusat pertokoan dan hotel, karenanya luas mencapai 98.326 ribu M2 sehingga mampu menampung 178 ribu jamaah.
Namun, tempat melaksanakan shalat antara perempuan dengan pria tidak disatukan, karenanya perempuan menempati pintu tersendiri yakni arah Timur Laut seluas 16 ribu M2 sedangkan pada hari – hari biasa di Barat Laut dengan areal seluas 8 ribu M2. “Namun yang paling diharapkan jamaah yakni bisa shalat dan melaksanakan ibadah lainnya di Raudah, karena padatnya kebanyakan melaksanakan shalat di bagian lain,” ujar Humaidi seraya mengaku cuaca di Madinah saat ini mencapai 45 derajat selsius.(SK12)