SANGATTA (16/12-2017)
Jenazah Masliana alias Lina (30) setelah tiga hari disemayamkan di kamar jenazah RSU Kudungga Sangatta, Jumat (15/12) dimakamkan secara Islam di Batu Putih Sangatta. Pemakaman, kata Muhajir dilakukan setelah visum et refertum sudah dilakukan.
Terkait alasan pemakaman Lina di Batu Putih, Muhajir sebagai pemilik Cafe Putri Batota, mengaku tidak mengetahui keluarga Lina. “Saat ia datang minta bekerja di tempat saya, mengaku bernama Masliana atau Lina asal Banyuwangi, tapi tak ada KTP,” terang Muhajir.
Sebagai majikan, Muhajir mengaku bertanggungjawab terhadap segala pembiayaan selama janazah Lina dirawat di RSU Kudungga termasuk saat dirawat di UDG. “Jika belakangan ada keluarganya, saya akan jelaskan semuanya,” ungkap Muhajir yang pernah membuka usaha THM di Kampung Kajang namun gagal termasuk di Solong Samarinda.
Almarhumah Lina belum lama bekerja di Cafe milik Muhajir. Namun, siapa Lina dan aslinya dari mana, tidak ada yang tahu pasti pasalnya tidak ada KTP atau indentitas pendukung yang mengetahui keluarganya.
Muhajir sebagai pemilik cafe, menyebutkan Lina datang bekerja di cafenya sebulan lalu. Ia datang menggunakan taksi gelap dari arah Bengalon, dan mengaku bernama Lina atau Masliana.
Lina, Rabu subuh, merenggang nyawa diduga ditikam Ag. Wanita yang mengaku tidak punya keluarga di Kutim ini, tewas akibat luka yang mengenaskan di bagian perut.
Sebelumnya, antara Lina dengan Ag terjadi pertengkaran terkait minuman, sehingga Ag sebagai bartender nekad menghujamkan gunting. Dalam keadaan bersimbah darah, Lina dibawa Muhajir ke RSU Kudungga, namun Muhajir saat menuju Polsek Sangatta ia mendapat kabar salah satu karyawannya ini sudah meninggal dunia.(SK2/SK3/SK12)
