Beranda kutim adv pemkab Kadis P3A Kutim, Aisyah : ”Dukung Program 1 Desa 1 Pojok Baca”

Kadis P3A Kutim, Aisyah : ”Dukung Program 1 Desa 1 Pojok Baca”

0

Loading

SANGATTA (12/3-2020)

Menumbuhkan minat baca pada anak saat ini diakuinya sangatlah susah. Apalagi dengan adanya telepon genggam pintar atau smart phone, rata-rata sejak usia dini anak sudah dikenalkan dan dibiarkan dengan bebas mengakses telepon genggam tersebut. Otomatis, anak akan lebih tertarik dan asyik memainkan permainan pada telepon genggam dari pada membaca buku-buku cerita anak. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kutai Timur, Aisyah saat sesi dialog dalam kegiatan Forum Konsultasi Publik (FKP) Pemkab Kutim, 11-12 Maret 2020 di Gedung Serba Guna (GSG) Pemkab Kutim di Bukit Pelangi Sangatta.

Kadis P3A Kutim, dr Aisyah saat menyampaikan program dalam Forum Konsultasi Publik (FKP) Pemkab Kutim, 11-12 Maret 2020 di GSG Bukit Pelangi-Sangatta.

“Dalam kriteria program Kabupaten Layak Anak (KLA) dan mendukung terwujudnya Desa Layak Anak (DLA), maka pada satu desa minimal memiliki satu perpustakaan desa atau pojok baca. Tidak perlu bangunan permanen, tetapi bisa memanfaatkan rumah-rumah warga,” ujar Aisyah.

Lanjutnya, dengan adanya telepon genggam, maka anak lebih tertarik untuk memainkan permainan di dalam aplikasi telepon genggam sebagai ajang hiburan mereka, dari pada membaca buku-buku cerita anak dan pengetahuan lainnya. Ini tentu menyebabkan minat baca anak menjadi semakin menurun.

“Ini harus menjadi perhatian dan tanggung jawab serius dari setiap Camat dan Kepala Desa (Kades), untuk bisa menghadirkan minimal sebuah pojok baca pada setiap desa demi mendukung program Desa Layak Anak (DLA) serta Kabupaten Layak Anak (KLA). Sebab melalui membaca, maka saraf motorik pada otak anak akan terangsang dan terasah. Selain itu, pengetahuan dan kecerdasan anak akan semakin bertambah melalui kebiasaan membaca,” terangnya.(Adv-Kominfo)