Beranda foto Mahyunadi : Saya di Golkar Sejak Jadi Tukang Pasang Bendera

Mahyunadi : Saya di Golkar Sejak Jadi Tukang Pasang Bendera

0
Mahyunadi saat menerangkan kondisi Partai Golkar dan soal ancaman pemecatan oleh Golkar Kaltim

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (23/3)
logo golkar Ketua DPD Partai Golkar Kutai Timur (Kutim) Mahyunadi bereaksi terhadap keputusan Ketua Partai Golkar Kaltim Mukmin Faisal HP yang berencana melakukan pemecatan sejumlah kader dan pengurus Partai Golkar, termasuk dirinya. “Ini bentuk pengerdilan dan intimidasi oleh partai. Partai dibuat seperti sebuah perusahaan yang bisa memecat seenaknya kader maupun pengurus tanpa konfirmasi terlebih dahulu”, ungkap Mahyunadi.
Ditegaskannya, pemecatan ia sebagai kader dan pengurus Partai Golkar Kutim merupakan hal yang mengada-ada dan tidak procedural karena ia merasa tidak memiliki kesalahan apapun terhadap partai. “jika dikarenakan asalan ketidak hadirannya dalam rapat konsolidasi pengurus DPD Partai Golkar seKaltim yang diadakan, Kamis (19/3) malam lalu di Samarinda, ketidak hadirannya sudah dikonfirmasi kepada Achmad Albert sebagai sekretarus karena sedang mengikuti kunjungan kerja Bupati Kutim Isran Noor ke Muara Wahau,” terang Mahyunadi.
Bahkan Mahyunadi mengendus adanya kesengajaan dalam penyampaian undangan rapat partai sehingga menyebabkan dirinya tidak bisa ikut hadir. “Rapat dilaksanakan pada pukul tujuh malam sedangkan faximili undangan baru masuk Kamis sore pada pukul lima sore, gimana ceritanya selajunya mobil ke Samarinda berapa jam, sementara ia tiba di Sangatta dari Muara Wahau pukul sembilan malam,” bebernya.
Mahyunadi menegaskan ia tidak memihak diantara kedua kubu di tubuh DPP Partai Golkar yang tengah bertikai, akan tetapi tetap berpegang ke Partai Golkar. Namun jika dilihat, selama ini dirinya masih sangat loyal kepada kubu ARB termasuk mengikuti Munas Golkar di Bali
Terkait ancaman pemecatannya, Mahyunadi segera akan mengadukan hal ini ke Mahkamah Partai Golkar. Bahkan jika perlu, dirinya akan menempuh jalur hukum karena dirinya merasa tidak layak jika dipecat dari Partai Golkar, baik sebagai kader maupun pengurus partai.
Mahyunadi menambahkan jika langkah hukum yang akan ditempuhnyamengalami jalan buntu dan dirinya dinyatakan kalah, memastikan berhenti total dari dunia politik. Ini menunjukkan sikap loyalitas dan cintanya kepada partai Golkar yang sudah dibangunnya sejak 23 tahun yang lalu. “Bung saya ini berada di Golkar mulai sebagai tukang pasang bendera, angkut podium bahkan tetap ada di Golkar ketika dicerca dan ditinggalkan sejumlah kader saat era reformasi digulirkan,” beber pria yang kini menjabat Ketua DPRD Kutim.(SK-03/SK-08)