Beranda kutim Muhammad Lebar Sarankan Kawasan Berbahaya Binantang Buas Dipasang Pungumuman

Muhammad Lebar Sarankan Kawasan Berbahaya Binantang Buas Dipasang Pungumuman

0

Loading

BANYAKNYA warga masyarakat yang diterkam buaya, seperti yang dialami warga Kaubun saat mancing di Bendungan Kaubun belum lama ini menjadi perhatian, anggota DPRD Kutim, Muhammad Lebar.
Ancaman buaya muara yang terkenal keganasannya, diakui Muhammad Lebar saat ini menghantui warga karena habitatnya sudah terganggu sehingga ada kemungkinan memasuki kawasan padat penduduk atau tempat-tempat yang kerap menjadi tempat aktifitas masyarakat mencari nafkah seperti mancing. “Memang untuk penakaran buaya tak mungkin, tapi pendidikan kepada masyarakat perlu agar korban tidak berjatuhan lagi,” ujar politikus PDI Perjuangan ini ketika menggambarkan masalah ancaman buaya di wilayahnya.
Sebagai langkah awal, ia menyarankan semua level pemerintahan mulai Camat hingga Ketuya Rukuk Tetangga (RT) aktif mengingatkan masyarakat akan ancaman buaya serta binatang berbahaya lainnya.
Politikus asal Dapil IV yang terdiri Karangan, Kaubun, Kaliorang, Sangkulirang dan Sandaran, juga mengingatkan masyarakat berhati-hati ketika sedang mencari ikan tempat-tempat rawan serangan binantang buas seperti buaya.
Terhadap adanya buaya di Bendungan Kaubun, ia mengakui memungkinkan karena bendungan yang ada merupakan bagian Sungai Rapak. “Kiranya pada kawasan berbahaya itu dipasang papan peringatan, sehingga ketika ada warga yang berkunjung sudah mengetahui dan berhati-hati, selain itu jika pemerintah ada anggaran dan mau melaksanakan, yae paling tidak di kawasan bendungan di pagari dengan kawat sehingga buaya tidak bisa melintas ke areal lain, yang suatu saat bisa mengancam nyawa manusia,” sarannya.
Yang mengkhawatirkan Muhammad Lebar, ketyika banjir karena ada kemungkinan buaya masuk daerah pemukiman masyarakat termasuk keperkebuhan atau persawahan warga, seperti yang terjadi di PT Sumalindo. “Buayanya sudah masuk hingga ke persawahan warga, lantaran buaya tersebut mengikuti aliran irigasi,” ungkap Muhammad Lebar.(ADV-82/DPRD KUTIM)