Beranda ekonomi Pemkab Bangun IPA Kaliorang Berkapasitas 50 Liter Perdetik

Pemkab Bangun IPA Kaliorang Berkapasitas 50 Liter Perdetik

0

Loading

SANGATTA,Suara Kutim.com (31/3)
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melakukan peningkatan pelayanan dan akses air bersih kepada masyarakat salah satunya membangunkan Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Kaliorang, berkapasita 50 liter per detik yang diambil dari kawasan PT GMP di pegunungan Sekrat. IPA ini mampu mengatasi permasalahan air bersih warga di Kaliorang dan Sangkulirang.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Timur Suprihanto didampingi Kabid Fisik dan Prasarana Sumarjana menyebutkan IPA Kaliorang yang memiliki kapasitas air baku sebesar 90 liter per detik. “Pipa yang ditarik dari PT GMP ke IPA Kaliorang tersebut panjangnya sembilan Kilomter diharapkan Bulan November 2016 sudah selesai dan bisa memenuhi kebutuhan air bersih warga Kaliorang. Sedangkan pada tahun 2017 mendatang juga bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga Kecamatan Sangkulirang khususnya di dua desa yakni Benua Baru Ilir dan Benua Baru Ulu, juga termasuk kebutuhan air bersih RS Pratama Sangkulirang,” terang Suprihanto.
Sumarjana menyebutkan pembangunan IPA Kaliorang, Pemkab Kutim mendapat anggaran APBN sebesar Rp 27 miliar dengan pembangian Rp 22 miliar dialokasikan untuk pembangunan IPA, sedangkan Rp 5 miliar untuk pipanisasi. Sementara dari anggaran APBD Kutim dikucurkan Rp 14 miliar yang dialokasikan untuk pipanisasi dari PT GMP ke IPA Kaliorang dan pembangunan Intake. “Jika kapasitas suplai air baku masih kurang, untuk memenuhi kebutuhan disuplai dari Kawasan Maloy melalui program pembangunan IPA Maloy yang tengah dikerjakan oleh Pemprov Kaltim dengan kapasitas 100 liter per detik,” beber Sumarjana.
Ia menambahkan, distribusi nantinya akan dikoneksikan di sekitar kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) antara pipa Kaliorang dengan Maloy. Sementara itu, Pemprov Kaltim sendiri berencana memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan Maloy dengan membangun IPA Maloy dengan total kapasitas 400 liter per detik.
Pemerintah, ujar Sumarjana, berharap dukungan masyarakat Kaliorang dan warga sekitar PT GMP. Karenanya pemkab hanya mengambil sebagian atau 50 liter per detik dari total kapasitas yang ada yakni 90 liter per detik. “Masyarakat tidak akan kekurangan air meski ada pengalihan air nantinya,” beber Sumarjana.
Terkait keberadaan embung atau penampungan air di Sangkulirang seluas 4 hektar dan akan dipergunakan untuk suplai air bersih RS Pratama Sangkulirang, Sumarjana menilai embung tersebut tidak mampu menyuplai kebutuhan rumah sakit. Diakui, jika diolah dengan kapasitas 5 liter per detik maka akan langsung habis dalam 20 jam.
Disebutkan, Sumarjana, embung di Sangkulirang hanya penampungan atau tadah hujan sehingga hanya layak untuk mendukung jika kemarau. Maka jika mau dimanfaatkan maka kapasitas embung tersebut harus ditingkatkan sedangkan pemerintah terus mencari sumber air baku baru lainnya di Sangkulirang.(SK-03/SK-13)

Artikulli paraprakDesa-Desa Di Bengalon Layak Dimekarkan Pemkab
Artikulli tjetërIsmu : BPD Tempat Rakyat Berdemokrasi, Saatnya Rakyat Subyek Pembangunan